31 January 2013 11:00
New York – Wajah smartphone dengan platform BlackBerry 10 akhirnya muncul. Setelah rumor di internet bersliweran akan ada produk dengan nama BlackBerry Z10 (untuk full touchscreen) dan Q10 (keyboard qwerty), CEO BlackBerry Thorsten Heins meresmikan seri Z10 dan Q10. “Dua produk ini menjadi portfolio awal dari smartphone berbasis BlackBerry 10,” kata Heins. “BlackBerry10 fokus pada konten dan aplikasi, fokus pada sesuatu yang belum pernah Anda rasakan atau lihat sebelumnya,” tambah Heins.
Kedua produk itu, baik Z10 maupun Q10 memiliki spesifikasi yang sama. Yang menjadi berbeda adalah lebar layar karena Z10 yang full touchscreen mengandalkan 4 point multi-touch IPS LCD display dengan resolusi 1280 x 768 dan ukuran layar 4,2 inchi, sedangkan Q10 hadir dengan layar Super AMOLED 720 x 720 dan lebar 3,1 inchi. Keduanya menggunakan prosessor dual core 1,5 GHz dari keluarga Qualcomm Snapdragon serta memiliki kemampuan koneksi hingga jaringan 4G. Tentu, dengan modal seperti ini akses ke jaringan data operator akan semakin kuat.
Beberapa kelebihan ditunjukkan Heins pada perangkat Z10 maupun Q10. Misalnya BlackBerry Peek, BlackBerry Flow, BlackBerry Balance (memisahkan penggunaan beberapa fitur untuk keperluan bisnis atau pribadi) ,BlackBerry Messenger (BBM) yang dilengkapi dengan video calling, Screen Share yang memungkinkan seseorang mengirimkan apa yang ada di layar kepada orang lain, Time Shift yang mampu mengubah wajah yang difoto dari wajah sedih dan gembira atau sebaliknya dengan memutar kembali selama beberapa milidetik sehingga pengguna bisa memilih foto terbaik. Selain itu ada fasilitas editing video yang simpel dan diberi nama Story Maker. Seperti diketahui, sebelum menciptakan fitur ini RIM (nama lama BlackBerry) mengakuisisi perusahaan software video editing J-Cut dan Story Maker inilah bentuk debutan dari perusahaan akuisisi RIM tersebut.
“BB10 akan jadi platform mobile computing masa depan,” ujar Heins penuh keyakinan. Menurut pria Jerman itu dengan pengembangan sistem operasi sendiri selama dua tahun ia berkeyakinan bahwa ini akan mengubah industri ponsel di masa depan. “Seperti yang dilakukan BlackBerry sepuluh tahun lalu,” katanya dengan yakin. Untuk ketersediaan kedua produk tersebut, Heins menyatakan bergantung dari kerjasama dengan operator di negara tersebut. “Di Inggris bisa dibeli sehari setelah peluncuran, sedangkan di Kanada mulai 5 Februari,” katanya. Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Menurut Frank Boulben, CMO BlackBerry, semuanya tergantung kesepakatan dengan operator. Diperkirakan untuk Indonesia, Z10 dan Q10 akan dipasarkan dengan skema bundling operator akhir Februari atau awal Maret 2013 mendatang. (Lukman Aribowo – Amerika Serikat)
Sumber : www.selular.co.id (31/1/2013