Selular.id – Di tengah pasar smartphone yang semakin homogen, beberapa vendor berani menghadirkan perangkat dengan desain unik dan mencolok.
Lima smartphone terbaru ini tidak hanya mengejar performa tinggi, tetapi juga identitas visual yang kuat, membuktikan bahwa estetika dapat berbicara sekeras spesifikasi teknis.
Nothing Phone (3) menjadi salah satu yang paling mencuri perhatian. Brand yang dikenal dengan pendekatan eksperimentalnya ini justru menghilangkan fitur ikonik lampu LED Glyph yang ada pada generasi sebelumnya.
Sebagai gantinya, Nothing menghadirkan Glyph Matrix, sebuah layar dot matrix di bagian belakang yang berfungsi sebagai secondary screen.
Kombinasi bodi transparan yang memperlihatkan komponen internal dengan layar kecil di belakang menciptakan visual yang futuristik.
Desain tiga kolom pada modul kamera semakin menegaskan perbedaan ponsel ini dari kompetitor.
Realme mengambil pendekatan berbeda dengan meluncurkan Realme 15 Pro Game of Thrones Edition.
Kolaborasi dengan franchise terkenal ini menghasilkan smartphone edisi terbatas dengan desain yang sepenuhnya terinspirasi dunia Westeros.
Bagian belakang ponsel menampilkan ukiran cakar naga dan sigil House Targaryen, dilengkapi fitur heat-reactive yang berubah menjadi merah ketika suhu melebihi 44°C.
Aksen emas dan tema UI khusus semakin melengkapi pengalaman imersif bagi penggemar serial tersebut.
Baca Juga:
Inovasi Desain Tipis dan Ringan
Samsung Galaxy S25 Edge menghadirkan terobosan dalam hal dimensi dan bobot. Dengan ketebalan hanya 5.8mm dan berat sekitar 163 gram, ponsel ini termasuk yang paling ramping di pasaran.
Sensasi memegangnya terasa nyaman meski memiliki layar yang cukup besar, meski dengan kompromi kapasitas baterai yang lebih kecil dibanding smartphone rata-rata.
Desain ultra-tipis ini sejalan dengan tren yang juga diadopsi vendor lain.
Apple tidak mau ketinggalan dengan meluncurkan iPhone Air, iPhone tertipis yang pernah dibuat perusahaan tersebut.
Dibangun dengan rangka titanium, ponsel ini memiliki ketebalan 5.64mm dan berat sekitar 165 gram, jauh lebih ringan dibanding iPhone 17 Pro Max yang berbobot 233 gram.
Ini merupakan perubahan desain signifikan pertama Apple dalam beberapa tahun terakhir, meski juga harus berkompromi dengan ukuran baterai.
Xiaomi 17 Pro Max menghidupkan kembali konsep dual display dengan menambahkan layar sekunder kecil di bagian belakang.
Layar ini tidak hanya berfungsi sebagai jendela bidik kamera dan notifikasi, tetapi juga menawarkan fitur interaktif seperti hewan peliharaan virtual, video animasi berbasis AI, dan bahkan gaming dengan dukungan casing konsol handheld retro.
Meski bukan konsep baru, implementasinya pada ponsel non-lipat membuat Xiaomi 17 Pro Max menonjol di pasaran.
Kehadiran kelima smartphone ini menunjukkan bahwa inovasi di industri ponsel tidak hanya terbatas pada peningkatan processor atau kamera.
Desain tipis dan ringan menjadi salah satu tren yang terus dikembangkan vendor, sementara kolaborasi dengan brand entertainment besar membuka peluang baru dalam segmentasi pasar.
Realme membuktikan bahwa pendekatan ini bisa sukses dengan menghadirkan pengalaman yang lebih dari sekadar perangkat teknologi.
Perkembangan desain smartphone unik ini juga terlihat dari peluncuran beberapa model terbaru dari vendor lain yang mengadopsi elemen visual mencolok.
Meski harus berkompromi dengan beberapa aspek seperti daya tahan baterai, ponsel-ponsel dengan desain berani ini berhasil menciptakan diferensiasi di pasar yang semakin kompetitif.
Inovasi semacam ini diperkirakan akan terus berkembang seiring dengan semakin matangnya teknologi dan preferensi konsumen yang semakin beragam.