Kamis, 9 Oktober 2025
Selular.ID -

BYD Kalahkan Tesla di Penjualan Global Mobil Listrik 2025

BACA JUGA

Selular.id – BYD berhasil menggeser Tesla sebagai pemimpin penjualan kendaraan listrik baterai (BEV) global dengan selisih 388.000 unit hingga kuartal ketiga 2025.

Data terbaru menunjukkan BYD menjual 1,61 juta unit BEV dari Januari hingga September 2025, sementara Tesla hanya mencapai 1,22 juta unit dalam periode yang sama.

Ini merupakan kuartal keempat berturut-turut BYD berhasil mengungguli Tesla dalam penjualan BEV global.

Tren konsisten ini menunjukkan bahwa kepemimpinan BYD bukanlah kebetulan semata, melainkan hasil dari strategi matang dan eksekusi yang solid.

Pergeseran kekuatan ini menandai perubahan signifikan dalam lanskap industri otomotif elektrik dunia.

Meskipun Tesla mencatat rekor kuartal terbaiknya antara Juli dan September dengan pengiriman 497.100 unit global, angka tersebut tetap kalah dibandingkan BYD yang berhasil mengirimkan 582.500 BEV dalam periode sama.

Performa kuat Tesla di kuartal ketiga sebagian besar didorong lonjakan permintaan di pasar Amerika Serikat, di mana konsumen berburu mengambil manfaat subsidi federal EV yang berakhir pada akhir September.

Analisis Performa Kuartal Ketiga 2025

Perbedaan performa antara kedua raksasa otomotif listrik ini semakin terlihat ketika menganalisis data pertumbuhan.

Sementara Tesla mengalami penurunan penjualan sebesar 6% year-on-year, BYD justru mencatatkan pertumbuhan impresif sebesar 37%.

Perbedaan fundamental ini menggarisbawahi perbedaan strategi yang diambil kedua perusahaan.

Di China, Tesla sempat mendapatkan angin segar dengan peluncuran Model Y L—SUV enam kursi dengan wheelbase panjang yang konon menerima 120.000 pesanan tak lama setelah diluncurkan.

Namun, momentum ini ternyata tidak cukup untuk mengejar ketertinggalan dari BYD yang terus menunjukkan pertumbuhan agresif di berbagai pasar global.

Persaingan antara kedua perusahaan ini sebenarnya sudah berlangsung cukup lama.

Seperti yang pernah terjadi pada kuartal kedua 2022, BYD juga sempat unggul sementara dari Tesla, meski saat itu selisihnya tidak sebesar yang terjadi sekarang.

Strategi Dualisme BYD yang Mengubah Permainan

Keberhasilan BYD tidak datang tiba-tiba. Strategi dualisme mereka—menjual baik mobil listrik baterai murni maupun plug-in hybrid—ternyata menjadi senjata ampuh dalam menghadapi persaingan harga yang ketat di China.

Pendekatan ini memungkinkan BYD mempertahankan volume tinggi sekaligus menjangkau segmen pasar yang lebih luas.

Portofolio produk BYD yang beragam, ditambah dengan harga jual rata-rata yang lebih rendah, menjadi kombinasi mematikan yang sulit ditandingi kompetitor.

Perusahaan ini tidak hanya mengandalkan satu atau dua model andalan, tetapi membangun ekosistem kendaraan elektrik yang komprehensif dari kendaraan ekonomis hingga model premium.

Inovasi teknologi juga menjadi pilar penting kesuksesan BYD.

Dengan sistem baterai baru yang mampu mengisi daya mobil listrik dalam 5 menit, BYD tidak hanya menawarkan harga kompetitif tetapi juga solusi praktis untuk mengatasi kecemasan jarak tempuh yang sering menjadi hambatan adopsi kendaraan listrik.

Tekanan kompetisi yang diciptakan BYD terhadap Tesla bahkan pernah menyebabkan kerugian signifikan bagi bos BYD dalam satu hari saja, menunjukkan betapa ketatnya persaingan di pasar kendaraan listrik global.

Tantangan Tesla dan Masa Depan yang Berawan

Elon Musk sendiri telah mengakui bahwa Tesla menghadapi “beberapa kuartal yang sulit” ke depan.

Pernyataan ini bukan sekadar basa-basi—ini adalah pengakuan jujur tentang tantangan riil yang dihadapi perusahaan.

Tekanan kompetisi semakin terasa tidak hanya dari BYD, tetapi juga dari merek China lainnya dan produsen lokal di Eropa dan Australia.

Perubahan fokus Tesla ke teknologi mengemudi otonom dan robotika mungkin terlihat visioner, namun hingga saat ini area-area tersebut belum memberikan dampak finansial yang signifikan.

Sementara itu, bisnis inti kendaraan listrik justru menghadapi tekanan yang semakin besar dari berbagai sisi.

Masalah internal Tesla juga turut mempengaruhi performa perusahaan.

Beberapa waktu lalu, perusahaan ini dituduh melanggar undang-undang perburuhan dengan melarang karyawan mendiskusikan gaji mereka.

Selain itu, masalah kualitas produk juga menjadi perhatian, mengingat unit produksi mobil listrik Tesla sudah 19 kali ditarik karena bermasalah.

Proyeksi analis untuk akhir 2025 memperkirakan BYD akan mengirimkan 2,17 juta BEV, sementara Tesla diperkirakan mencapai sekitar 1,61 juta unit.

Jika proyeksi ini akurat, maka BYD tidak hanya memimpin tahun ini, tetapi juga mengukuhkan dominasinya di industri kendaraan listrik global.

Pertanyaan besar sekarang adalah apakah BYD dapat mempertahankan momentum ini hingga 2026.

Kemampuan perusahaan dalam mempertahankan pertumbuhan di pasar internasional akan menjadi kunci penentu.

Sementara Tesla harus menemukan cara untuk membalikkan tren penurunan dan merebut kembali posisi yang hilang dalam persaingan yang semakin ketat ini.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU