Jakarta, Selular.ID – Qualcomm punya teknologi baru yang menggabungkan antara LTE dan WiFi, guna meningkatkan kapasitas jaringan menjadi dua kali lipat dibanding WiFi biasa. Teknologi bernama LTE-U ini memang belum diterapkan di Indonesia karena masih mentok di regulasi, namun bagaimana dengan consumer behaviour bila layanan ini telah tersedia, di saat masyarakat lebih menyukai teknologi WiFi untuk menghemat kuota data?
Shannedy Ong, Country Director Qualcomm Indonesia, menjelaskan bahwa LTE-U merupakan teknologi yang paling efisien untuk digelar di Indonesia, agar memberikan pengalaman pengguna yang terbaik. Alasannya, LTE-U memanfaatkan frekuensi tanpa lisensi untuk menggeber jaringan LTE tersebut, yaitu di spektrum 2,4 dan 5 GHz yang biasanya dipakai oleh WiFi. Bukan mendompleng frekuensi jaringan seluler pada umumnya, seperti 900 MHz, 1.800 MHz, atau 2.100 MHz.
Dengan gabungan dua teknologi tersebut, Shannedy meyakini bahwa pengguna akan lebih memilih untuk mengadopsi WiFi + LTE bila dibandingkan WiFi standalone. “Bukan cuma speed, tapi sisi experience yang lebih bagus,” ujarnya.
Produsen chipset kelas global itu akan bekerja sama dengan network operator untuk mengedukasi pasar yang selama ini mungkin bergantung pada WiFi dalam hal saving kuota dan paket pulsa. “Saya cukup yakin bila ada edukasi seperti itu bahwa teknologi bisa men-deliver quality dan end-user yang lebih tinggi ketimbang WiFi beroperasi secara sendiri,” jelas Shannedy.
LTE-U adalah salah satu teknologi yang dibenamkan Qualcomm di chip modem X12 yang kini hadir di Snapdragon 820. Hasil tes Qualcomm menunjukkan bahwa LTE-U bisa jadi pasangan yang lebih baik bagi WiFi dalam hal kecepetan akses ketimbang WiFi itu sendiri.
