Selular.id – Nvidia Corp., raksasa chip teknologi, bersiap menggelontorkan investasi besar-besaran hingga US$100 miliar atau setara Rp1.658 triliun kepada OpenAI.
Langkah strategis ini ditujukan untuk mendukung pembangunan pusat data baru dan infrastruktur kecerdasan buatan (AI) yang masif, menegaskan lonjakan permintaan global terhadap teknologi seperti ChatGPT dan daya komputasi canggih yang dibutuhkannya.
Kesepakatan bersejarah ini diumumkan oleh kedua perusahaan pada Senin (22/9/2025), ditandai dengan penandatanganan surat pernyataan untuk kerja sama jangka panjang.
Investasi kolosal ini akan dialokasikan untuk membantu OpenAI membangun pusat data dengan kapasitas listrik minimal 10 gigawatt.
Fasilitas baru tersebut akan dilengkapi dengan chip-chip canggih produksi Nvidia, yang menjadi tulang punggung untuk melatih dan mengoperasikan model-model AI generasi berikutnya.
Dana akan disalurkan secara bertahap, dengan tahap awal sebesar $10 miliar akan diberikan begitu perjanjian resmi diteken, menurut sumber yang terlibat dalam pembicaraan.
Skema pembayaran investasi ini dilakukan secara tunai. Sebagai imbalannya, Nvidia akan menerima kepemilikan saham atau ekuitas di OpenAI, mempererat hubungan strategis antara pemasok chip dan pengembang AI terdepan di dunia.
Aliran dana tambahan akan dikucurkan oleh Nvidia setiap kali satu gigawatt daya komputasi baru berhasil dioperasikan oleh OpenAI, menciptakan mekanisme pendanaan yang terkait langsung dengan pencapaian infrastruktur.
Langkah Nvidia ini sejalan dengan tren pertumbuhan bisnisnya yang pesat, di mana kinerja Nvidia terus terbang tinggi meski ada berbagai tantangan pasar.
Investasi ke OpenAI bukanlah yang pertama kalinya; sebelumnya Nvidia juga telah melakukan investasi strategis ke Intel untuk kolaborasi pengembangan teknologi.
Baca Juga:
Pasar merespons sangat positif langkah berani Nvidia ini. Saham Nvidia di Bursa Efek New York langsung melonjak 3,9% following pengumuman tersebut, memperpanjang rekor kenaikan tahunan yang telah mencapai sekitar 37%.
Pencapaian ini semakin mengukuhkan posisi Nvidia sebagai perusahaan dengan valuasi pasar terbesar di dunia, mengalahkan pesaing-pesaing lama di industri teknologi.
Di sisi lain, OpenAI terus memantapkan diri sebagai startup teknologi terbesar. Valuasi perusahaan yang berbasis di San Francisco ini disebut-sebut telah mencapai angka fantastis, $500 miliar, dalam rencana penjualan saham terbarunya.
Kemitraan dengan Nvidia ini diperkirakan akan semakin meningkatkan nilai dan kapabilitas OpenAI dalam perlombaan pengembangan AI global.
Permintaan akan daya komputasi AI telah melampaui ekspektasi banyak analis. Model-model bahasa besar (LLM) seperti GPT-4 dan seterusnya memerlukan infrastruktur superkomputer yang sangat kompleks.
Chip seperti NVIDIA GB300 yang disebut-sebut memiliki kinerja setara 16 unit H100, menjadi komponen kritis dalam lompatan kemampuan AI ini.
Investasi Nvidia ke OpenAI memastikan bahwa pengembang AI terkemuka dunia ini memiliki akses prioritas terhadap teknologi chip paling mutakhir.
Langkah strategis Nvidia ini juga perlu dilihat dalam konteks persaingan global yang semakin ketat.
Di China, misalnya, perusahaan seperti Alibaba aktif mengembangkan chip AI sendiri untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi AS.
Dengan mengunci kerja sama jangka panjang dengan OpenAI, Nvidia tidak hanya mengamankan pasar tetapi juga membentuk masa depan ekosistem AI dunia.
Kesepakatan senilai ratusan miliar dolar antara Nvidia dan OpenAI ini menandai babak baru dalam revolusi industri kecerdasan buatan.
Kolaborasi antara pemasok hardware terkuat dan pengembang software AI terdepan diharapkan dapat mempercepat inovasi dan penerapan AI dalam berbagai sektor, dari kesehatan hingga otomotif.
Perkembangan lebih lanjut dari kemitraan strategis ini akan menjadi sorotan utama industri teknologi dalam beberapa tahun mendatang.