Selular.id – Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), dan XL Axiata (XL) resmi menjalankan inisiatif bersama Telco API Alliance untuk mempercepat standardisasi protokol Telco API di Indonesia. Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan keamanan ekosistem digital dengan menghadirkan enam solusi yang fokus melindungi pelanggan dari peretasan akun dan penipuan. Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari komitmen GSMA Open Gateway yang telah disepakati ketiga operator pada Februari 2024.
Direktur Planning and Transformation Telkomsel, Wong Soon Nam, mengatakan kolaborasi ini terwujud atas semangat membangun ekosistem digital nasional yang berdaya dan berkelanjutan. “Melalui Telco API Alliance, Telkomsel menegaskan konsistensinya dalam memanfaatkan teknologi terkini untuk menghadirkan solusi yang berguna bagi masyarakat Indonesia, terutama dalam hal perlindungan dari kejahatan digital,” ujarnya.
Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, M Danny Buldansyah, menambahkan bahwa kolaborasi ini merupakan contoh nyata komitmen operator telekomunikasi Indonesia untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi dari sektor teknologi dan digitalisasi. Sementara Director and Chief Enterprise Strategic Relationship Officer XL Axiata, Andrijanto Muljono, menyatakan bergabung dalam aliansi ini merupakan langkah penting untuk menghadirkan inovasi digital yang lebih inklusif dan aman.
Melalui aliansi ini, ketiga operator sepakat menyeragamkan penggunaan protokol Telco API berbasis standar internasional CAMARA. Hal ini membuat integrasi ekosistem dari masing-masing operator dengan berbagai aplikasi menjadi lebih mudah, aman, dan inklusif bagi seluruh ekosistem digital Indonesia.
Enam Solusi Keamanan Digital
Telco API Alliance secara bertahap akan menghadirkan enam solusi keamanan yang dirancang untuk melindungi pengguna dari berbagai bentuk kejahatan digital. Solusi-solusi tersebut meliputi:
- Telco API Active Inactive: Memeriksa status keaktifan nomor dan registrasi pelanggan untuk memastikan validitas akun.
- Telco API MNV: Memvalidasi gawai melalui verifikasi nomor dan jaringan guna mencegah penggunaan perangkat tidak sah.
- Telco API SIM Swap: Mendeteksi aktivitas mencurigakan pada kartu SIM untuk mencegah pembajakan nomor dan pengambilalihan akun.
- Telco API Device Location: Memeriksa lokasi gawai dalam jarak geografis tertentu sebagai bagian dari autentikasi multi-faktor.
- Telco API Recycle Number: Melakukan verifikasi saat ada perubahan kepemilikan nomor sehingga nomor bekas tidak disalahgunakan untuk penipuan.
- Telco API Scam Signal: Menganalisis jaringan data secara real-time untuk mendeteksi potensi penipuan transfer dana pada transaksi bisnis.
Kehadiran enam solusi ini dinilai sangat penting mengingat semakin maraknya kasus penipuan digital dan peretasan akun di Indonesia. Seperti yang terjadi dalam berbagai kasus keamanan digital, perlindungan berlapis menjadi kebutuhan utama.
Baca Juga:
Inisiatif Telco API Alliance juga sejalan dengan perkembangan teknologi AI-RAN yang diprediksi bakal booming dan memberikan keuntungan signifikan bagi operator telekomunikasi. Integrasi teknologi AI dalam jaringan telekomunikasi dapat meningkatkan kemampuan deteksi ancaman keamanan secara real-time.
Meskipun demikian, pengamat masih menyoroti tantangan digitalisasi di Indonesia, termasuk kekhawatiran terhambatnya digitalisasi karena pemotongan anggaran. Kolaborasi antara tiga operator besar ini diharapkan dapat menjadi contoh baik dalam mempercepat transformasi digital tanpa bergantung sepenuhnya pada anggaran pemerintah.
Selain fokus pada keamanan, kolaborasi ini juga membuka peluang bagi pengembangan layanan digital lainnya. Seperti yang telah dilakukan Telkomsel Halo dalam mempermudah pembayaran digital di Google Play, standardisasi API dapat memperluas integrasi layanan digital di berbagai platform.
Ke depan, Telco API Alliance diharapkan dapat menjadi katalis untuk melahirkan kolaborasi strategis lainnya dalam menghadirkan layanan digital terkini dan mendorong terobosan baru di industri telekomunikasi Indonesia. Langkah ini tidak hanya memperkuat keamanan digital, tetapi juga meningkatkan daya saing industri telekomunikasi di era digital.