Selular.id – Platform monitoring jaringan Netmonk dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kini menghadirkan fitur Quality of Service (QoS) Monitoring. Fitur ini memungkinkan pengguna memantau dan menilai kualitas layanan jaringan secara menyeluruh, termasuk parameter kunci seperti bandwidth, latency, jitter, dan packet loss. Peluncuran fitur ini diumumkan dalam siaran pers resmi Telkom pada 22 Agustus 2025.
Fitur QoS Monitoring dirancang untuk memudahkan pengguna menganalisis kondisi jaringan, sehingga layanan digital seperti video conference, VoIP, cloud service, dan aplikasi bisnis dapat berjalan optimal. Ketika terjadi gangguan atau kemacetan jaringan, sistem mampu mendeteksi sumber masalah secara real-time, memungkinkan tim IT melakukan penanganan cepat sebelum berdampak luas pada operasional perusahaan.
Selain itu, QoS Monitoring menyediakan data historis dan analisis performa jaringan dari waktu ke waktu, yang berguna untuk pengambilan keputusan teknis dan bisnis. Misalnya, perusahaan dapat mengetahui kapan waktu tepat untuk meningkatkan kapasitas jaringan, mengganti perangkat, atau menetapkan prioritas penggunaan trafik untuk layanan tertentu.
Muhammad Nur Hidayat, Staf Network Operation Center PT Union Routelink, mengungkapkan pengalaman positif menggunakan Netmonk. “Netmonk benar-benar kami andalkan. Kami menggunakannya pada proyek kami di Kalimantan Timur, untuk memastikan jaringan pada ratusan perangkat yang terpasang di sekolah di sana tetap lancar,” ujarnya.
Hidayat menambahkan bahwa Netmonk lebih praktis dibanding tools sejenis. “Karena Netmonk memiliki dukungan langsung dari tim developer-nya, kami tidak perlu mempelajari terlalu rumit dan penerapannya sangat mudah. Fitur monitoring seperti latency, jitter, dan packet loss juga sangat membantu kami memahami gangguan dengan lebih cepat,” jelasnya.
Fitur QoS Monitoring di Netmonk dirancang fleksibel dan dapat digunakan oleh berbagai sektor, mulai dari pemerintahan, finansial, edukasi, telekomunikasi, kesehatan, manufaktur, energi, teknologi, hingga ritel. Hal ini sejalan dengan komitmen Telkom dalam mendukung transformasi digital di Indonesia.
Komang Budi Aryasa, EVP Digital Business & Technology Telkom, mengatakan, “Netmonk kami hadirkan sebagai wujud komitmen Telkom dalam mendukung transformasi digital di Indonesia. Solusi monitoring jaringan ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang operasional berbagai sektor, termasuk layanan publik.”
Netmonk sendiri merupakan bagian dari upaya Telkom untuk memperkuat infrastruktur digital nasional. Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga telah melakukan berbagai langkah untuk memastikan kualitas jaringan, seperti memastikan internet normal saat pemilu dan memprediksi lonjakan trafik data saat momen tertentu.
Baca Juga:
Kehadiran fitur QoS Monitoring ini juga relevan dengan perkembangan kebutuhan jaringan di berbagai sektor. Di sektor pendidikan, misalnya, jaringan yang stabil sangat penting untuk mendukung pembelajaran jarak jauh. Sementara di sektor publik, jaringan yang andal diperlukan untuk mendukung layanan keselamatan dan smart city.
Pengembangan Netmonk dengan fitur QoS Monitoring menunjukkan bagaimana Telkom terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin dinamis. Dengan kemampuan deteksi masalah jaringan secara real-time dan analisis data yang komprehensif, Netmonk diharapkan dapat menjadi solusi andalan bagi banyak perusahaan dan institusi di Indonesia.
Informasi lebih lanjut tentang Netmonk dan fitur QoS Monitoring dapat diakses melalui www.netmonk.id. Platform ini terus dikembangkan untuk memberikan pengalaman monitoring jaringan yang lebih baik dan mendukung percepatan transformasi digital di tanah air.
Sebagai informasi, Telkomsel sebagai bagian dari Telkom Group juga telah berupaya memaksimalkan jaringan broadband untuk mendukung berbagai kebutuhan digital, termasuk pembelajaran jarak jauh. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dan industri untuk memperkuat infrastruktur digital nasional.