Kamis, 21 Agustus 2025
Selular.ID -

Ericsson: Percepatan 5G Kunci Indonesia Digital 2045

BACA JUGA

Selular.id – Stanislaus Bawono, Head of Network Solution Ericsson Indonesia, menegaskan bahwa percepatan implementasi 5G sangat penting untuk mendukung target Indonesia Digital 2045. Menurutnya, tanpa akselerasi ini, Indonesia berisiko tertinggal dari negara-negara tetangga yang sudah lebih agresif menggelar jaringan generasi kelima tersebut.

Stanis menjelaskan, Ericsson telah berkolaborasi dengan berbagai operator seluler dan pemerintah sejak 2017 untuk mempersiapkan implementasi 5G. “Kolaborasi ini mencakup uji coba teknologi, studi kelayakan, hingga penyiapan infrastruktur pendukung,” ujarnya kepada Selular, Kamis (21/8/2025). Menurutnya, komitmen jangka panjang ini menunjukkan betapa seriusnya Ericsson dalam mendukung transformasi digital Indonesia.

Namun, tantangan terbesar yang dihadapi adalah pemerataan jaringan 5G di seluruh wilayah Indonesia. Sebagai negara kepulauan dengan geografi yang beragam, dari perkotaan hingga pedesaan, diperlukan investasi yang sangat besar. Bawono berharap pemerintah dapat memberikan keringanan atau insentif untuk mempermudah penggelaran dan pemerataan jaringan 5G, sehingga seluruh daerah dapat merasakan manfaatnya.

Dia juga mengungkapkan potensi global 5G yang sangat besar. “Dari 6,3 miliar populasi dunia, sekitar dua pertiganya diproyeksikan akan beralih ke jaringan 5G dalam beberapa tahun ke depan. Negara-negara tetangga seperti Vietnam bahkan sudah menargetkan jaringan 5G merata pada 2030, jauh lebih cepat dari banyak negara lain di kawasan,” ungkapnya.

Kolaborasi dengan Operator dan Pemerintah

Ericsson tidak bekerja sendiri. Perusahaan teknologi asal Swedia ini telah menjalin kemitraan strategis dengan sejumlah operator seluler ternama di Indonesia. Kolaborasi ini tidak hanya terbatas pada uji coba teknologi, tetapi juga mencakup pengembangan use case atau contoh penerapan 5G di berbagai sektor industri.

Selain operator, Ericsson juga aktif berdiskusi dengan pemerintah dan regulator untuk memastikan kebijakan dan regulasi yang mendukung percepatan 5G. Salah satu isu penting yang sering dibahas adalah alokasi spektrum frekuensi, yang menjadi kunci utama dalam penggelaran jaringan 5G. Seperti dilaporkan sebelumnya, beberapa operator masih menunggu kepastian alokasi spektrum dari pemerintah sebelum dapat mengimplementasikan 5G secara masif.

Tantangan Pemerataan dan Investasi

Indonesia bukanlah negara kecil. Dengan lebih dari 17 ribu pulau dan kondisi geografis yang beragam, penggelaran jaringan 5G membutuhkan pendekatan yang berbeda-beda untuk setiap wilayah. Daerah perkotaan mungkin lebih mudah dijangkau, tetapi daerah pedesaan dan terpencil memerlukan solusi teknologi dan investasi yang lebih kreatif.

Bawono mengakui bahwa biaya investasi untuk membangun infrastruktur 5G sangat besar. Namun, dia meyakini bahwa manfaat jangka panjangnya akan jauh lebih besar. Menurut sebuah studi, keterlambatan implementasi 5G bisa menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan, mencapai triliunan rupiah.

Ericsson sendiri telah memperkenalkan berbagai teknologi terbaru untuk membantu mengurangi biaya dan mempercepat implementasi 5G. Teknologi seperti Massive MIMO dan beamforming dapat meningkatkan efisiensi spektrum dan jangkauan sinyal, sehingga operator dapat melayani lebih banyak pelanggan dengan infrastruktur yang lebih minimal.

Selain itu, Ericsson juga telah memprediksi potensi pendapatan yang bisa diraih operator Indonesia dari implementasi 5G. Dengan layanan yang lebih cepat dan andal, operator dapat menawarkan berbagai paket dan layanan baru yang lebih menarik, sehingga meningkatkan ARPU (Average Revenue Per User) dan profitabilitas.

Beberapa operator sudah mulai melakukan uji coba 5G, termasuk penerapannya di sektor IoT (Internet of Things). Uji coba ini tidak hanya menunjukkan kesiapan teknologi, tetapi juga membuka peluang baru untuk berbagai industri, dari manufaktur hingga pertanian.

Ke depan, Ericsson berkomitmen untuk terus mendukung Indonesia dalam mewujudkan jaringan 5G yang merata dan berkualitas. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, operator, dan vendor teknologi, target Indonesia Digital 2045 bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU