Kamis, 21 Agustus 2025
Selular.ID -

Surge (WIFI) Buka Suara Terkait Proses Bidding Akuisisi LinkNet (LINK)

BACA JUGA

Selular.id – PT Solusi Sinergi Digital Tbk atau Surge (WIFI) membenarkan kabar rencana akuisisi terhadap PT Link Net Tbk (LINK). Manajemen perusahaan mengungkapkan bahwa saat ini mereka tengah memasuki proses penawaran (bidding) untuk mengambil alih operator jaringan fixed broadband tersebut.

Direktur Surge, Shannedy Ong, menyampaikan informasi resmi melalui keterbukaan informasi yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia. “Terkait akuisisi LinkNet, saat ini proses penawaran (bidding) sedang berlangsung,” ujarnya seperti dikutip Selular.id, Kamis (21/8/2025). Pernyataan ini menjadi konfirmasi pertama dari pihak Surge mengenai rumor akuisisi yang telah beredar di pasar.

Shannedy menambahkan bahwa setiap perkembangan material akan disampaikan secara transparan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, ia enggan mengonfirmasi berbagai isu yang beredar seputar akuisisi ini, termasuk keterlibatan Salim Group dan Sinar Mas Group dalam proses bidding, serta rencana Axiata untuk mempertahankan sebagian kepemilikan saham LINK.

Berdasarkan laporan DealStreetAsia, Surge bersama I Squared Capital asal Amerika Serikat saat ini menjadi calon pembeli terdepan dalam proses akuisisi LinkNet. UBS ditunjuk sebagai penasihat penjualan dalam transaksi korporasi yang sedang berlangsung ini.

Proses akuisisi LinkNet ini menarik perhatian beberapa grup bisnis besar di Indonesia. Selain Surge, Salim Group dan Sinar Mas Group juga dikabarkan menunjukkan minat untuk membeli LinkNet, meski hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari kedua kelompok usaha tersebut.

Latar Belakang Kepemilikan LinkNet

LinkNet sebelumnya dibeli oleh Axiata dari Lippo Group pada tahun 2022 dengan nilai transaksi mencapai USD 500 juta. Perusahaan asal Malaysia tersebut kini berniat melepas kepemilikan LinkNet dan dilaporkan telah memasuki tahap akhir proses penjualan.

Kabar akuisisi ini memberikan dampak signifikan terhadap pergerakan saham LINK di bursa. Saham LINK ditutup naik 9,87 persen ke level Rp2.560 dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp7,3 triliun. Dalam satu minggu terakhir, harga saham emiten ini bahkan telah melesat 45 persen, menunjukkan antusiasme pasar terhadap perkembangan korporasi ini.

Sementara itu, saham WIFI justru mengalami penurunan 1,81 persen ke level Rp2.720 pada penutupan perdagangan sore ini. Meski demikian, saham emiten milik Hashim Djojohadikusumo ini telah menunjukkan performa luar biasa sejak awal tahun dengan kenaikan lebih dari 550 persen.

Industri telekomunikasi Indonesia terus mengalami konsolidasi, dengan akuisisi menjadi strategi umum untuk memperkuat posisi pasar. LinkNet, melalui merek First Media, memiliki basis pelanggan fixed broadband yang signifikan di segmen premium. First Media sendiri baru-baru ini menargetkan pertumbuhan pelanggan baru sebesar 10% selama bulan Ramadan, menunjukkan potensi pengembangan bisnis yang masih terbuka.

Surge, di bawah kepemilikan Hashim Djojohadikusumo, telah menunjukkan ambisi ekspansif dalam bisnis digital dan telekomunikasi. Akuisisi LinkNet akan menjadi langkah strategis untuk memperkuat portofolio bisnis grup tersebut di sektor infrastruktur digital.

Dari sisi kinerja keuangan, layanan data menyumbang 91% dari total pendapatan XL Axiata selama 2022, mengindikasikan betapa pentingnya bisnis data dalam portofolio perusahaan telekomunikasi. Tren ini juga terlihat dari peningkatan pendapatan data dan layanan digital meski diiringi dengan pertumbuhan utang perusahaan.

Proses akuisisi LinkNet ini diperkirakan akan memakan waktu beberapa bulan ke depan, mengingat kompleksitas transaksi dan regulasi yang harus dipenuhi. Pengamat pasar menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai nilai transaksi dan struktur pembiayaan yang akan digunakan dalam akuisisi ini.

Pasar modal Indonesia terus memantau perkembangan proses akuisisi ini, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap valuasi kedua emiten. Investor menanti informasi lebih detail mengenai timeline penyelesaian transaksi dan strategi bisnis pasca-akuisisi.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU