Selular.id – OpenAI mengumumkan bahwa ChatGPT kini mendekati 700 juta pengguna aktif mingguan, menandakan lonjakan signifikan dalam adopsi AI global. Angka ini meningkat dari 500 juta pengguna pada Maret 2025, sekaligus mencerminkan pertumbuhan empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Nick Turley, Wakil Presiden sekaligus Kepala Aplikasi ChatGPT, membagikan pencapaian ini melalui unggahan di X. “Setiap hari, orang dan tim mempelajari hal baru, berkreasi, dan menuntaskan tantangan yang semakin kompleks. Pekan ini akan menjadi momen besar,” tulisnya. Ia juga menyoroti peran tim OpenAI dalam membuat ChatGPT semakin bermanfaat bagi pengguna.
Lonjakan pengguna dipicu oleh rilis fitur pembuatan gambar berbasis GPT-4 pada Maret 2025. Brad Lightcap, COO OpenAI, mengungkapkan bahwa lebih dari 130 juta pengguna telah menghasilkan 700 juta gambar hanya dalam beberapa hari setelah peluncuran fitur tersebut.
Baca Juga:
Pertumbuhan Bisnis dan Pengguna Berbayar
OpenAI juga mencatat peningkatan jumlah pelanggan berbayar. Lightcap menyebut ChatGPT kini memiliki 5 juta pengguna bisnis, naik dari 3 juta pada Juni 2025. Dari sisi pendapatan, perusahaan mencapai US$10 miliar per Juni 2025, dengan proyeksi tahunan sebesar US$12,7 miliar di akhir tahun.
Menurut laporan Sensor Tower, ChatGPT menjadi salah satu aplikasi paling banyak diakses, dengan rata-rata pengguna membuka aplikasi lebih dari 12 hari per bulan. Pengguna juga menghabiskan 16 menit per hari untuk berinteraksi dengan chatbot ini.
Keberhasilan ini tidak lepas dari diversifikasi produk OpenAI, termasuk layanan API untuk pengembang dan solusi AI bagi perusahaan. Seperti diungkapkan dalam perubahan kebijakan terbaru, perusahaan terus beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
Meski popularitasnya terus meroket, pengguna diingatkan untuk bijak memanfaatkan teknologi ini. Seperti dibahas dalam artikel bahaya curhat ke ChatGPT, interaksi dengan AI tetap memerlukan kewaspadaan.
Dengan tren saat ini, ChatGPT diprediksi akan terus bersaing ketat dengan raksasa teknologi seperti Google, terutama setelah masuk dalam daftar lima besar situs terpopuler global.
