Selular.ID – Sebenarnya bukan hal baru soal dugaan adanya karyawan iBox yang bersikap pilih kasih terhadap pelanggan.
Sebelumnya Isu ini pernah mencuat dan pernah diberitakan Warga Twitter Keluhkan Karyawan iBox Yang Jutek, Namun nyatanya hal tersebut masih sama dirasakan hingga sekarang, yang dinilai membeda-bedakan perlakuan tergantung penampilan calon pembeli.
Fenomena ini pun memunculkan stigma bahwa karyawan iBox cenderung memilah-milah calon pelanggan berdasarkan penampilan luar, sesuatu yang tentu bertentangan dengan prinsip pelayanan pelanggan yang profesional.
Penjelasan dari Pihak iBox
Menanggapi isu ini, pihak iBox melalui narasumber internal memberikan klarifikasi yang menekankan bahwa perilaku seperti itu tidak mewakili nilai-nilai perusahaan.
“Kami sekarang sudah di 180 toko, tentunya komitmen kami dari pusat adalah memberikan pelayanan customer yang terbaik. Tapi dengan kita punya 180 lebih toko tentunya tidak mudah untuk menerapkan standar yang sama, dan deviasi-deviasi itu pasti saja ada.” Senda Parentino, Chief Digital & Operations Officer, Erajaya Group
Dengan jumlah toko yang terus bertambah, tantangan dalam menjaga konsistensi pelayanan di seluruh cabang memang menjadi hal yang tidak terhindarkan. Meski demikian, pihak iBox menegaskan bahwa mereka tidak mentolerir praktik diskriminatif di lapangan.
“Yang saya bisa tekankan dan kami bisa yakinkan adalah itu semua tidak mencerminkan nilai-nilai dari iBox, dan kami selalu berusaha secara proaktif untuk menghilangkan hal tersebut dan memberikan layanan customer yang terbaik.”
Pihak iBox juga mengajak masyarakat untuk aktif menyampaikan keluhan atau kritik melalui jalur resmi yang telah disediakan, termasuk melalui customer care via telepon atau WhatsApp. Mereka menegaskan bahwa feedback dari masyarakat adalah hal penting untuk memperbaiki kualitas layanan ke depan.
“Kalau misalnya ada apa-apa silakan hubungi customer care kami. Kami sudah punya customer care di telepon, WhatsApp. Tantangan terbesarnya kami sih menjaga agar standar pelayanan tetap sama di semua cabang.”
“Ada Oknum yang Bermain”
Dalam pernyataan lanjutannya, pihak iBox juga menyadari bahwa terkadang ada individu atau yang disebut sebagai oknumyang bersikap di luar standar perusahaan.
Kasus semacam ini menurut mereka bukan mencerminkan budaya atau kebijakan resmi iBox, dan akan selalu ditindaklanjuti secara tegas.
“Kadang-kadang ada oknum yang bermain. Nah, kami akan selalu mengambil tindakan begitu kami dapat feedback dari masyarakat atau dari teman-teman media. Itu jadi masukan buat kami juga untuk memperbaiki diri ke depan ya.” Eric Lee, Chief Category Management Officer, Erajaya Digital
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak, terutama pelaku industri ritel, bahwa pelayanan pelanggan yang baik tidak hanya bergantung pada produk, namun juga pada interaksi langsung antara staf dan konsumen.
Penampilan bukanlah indikator kemampuan seseorang untuk membeli produk, apalagi di era modern seperti sekarang di mana semua orang berhak mendapatkan pengalaman berbelanja yang nyaman dan inklusif.
Baca juga : iBox Kantongi Status Apple Authorized Enterprise Reseller