Sabtu, 2 Agustus 2025
Selular.ID -

Indonesia Catat 400 Juta Kartu SIM Aktif, GSMA: Tren Multi-SIM Meningkat

BACA JUGA

Selular.id – Indonesia memiliki sekitar 400 juta kartu SIM aktif yang beredar, melebihi jumlah populasi. Data ini mengindikasikan tren penggunaan multi-SIM oleh pengguna, baik untuk keperluan pribadi maupun bisnis. Fenomena ini turut didorong oleh kebutuhan akses jaringan berbeda dan perkembangan teknologi seperti IoT (Internet of Things).

Meski jumlah kartu SIM terdaftar tinggi, data pelanggan unik justru lebih rendah. Hal ini karena satu orang bisa memiliki beberapa perangkat atau kartu SIM. “Orang mungkin memiliki telepon rumah, telepon kerja, dan perangkat dengan jaringan berbeda,” jelas Julian Gorman, Head of Asia Pacific GSMA kepada Selular, Senin (28/7/2025). Di Indonesia, rata-rata pengguna memiliki 3-7 kartu SIM, tergantung kebutuhan.

Kecenderungan multi-SIM juga dipengaruhi oleh faktor praktis, seperti penggunaan kartu lokal saat bepergian ke luar negeri atau memanfaatkan promo operator tertentu. Namun, hal ini berpotensi memicu penyalahgunaan jika tidak diatur dengan kebijakan yang adaptif. “Negara perlu mengembangkan regulasi yang seimbang, tanpa menghambat inovasi,” tambahnya.

Peran IoT dan Kebutuhan Regulasi Baru

Adopsi teknologi 5G dan perangkat IoT seperti CCTV berbasis SIM turut mendorong pertumbuhan jumlah kartu SIM. “Jika rumah Anda menggunakan sistem LAN dengan perangkat IoT, itu membutuhkan lebih banyak SIM,” ujarnya. Kebutuhan ini menuntut pembaruan kebijakan untuk memastikan keamanan dan efisiensi.

Komdigi sendiri telah mengkaji aturan baru terkait pembatasan SIM per NIK guna mengurangi penyalahgunaan. Di sisi lain, operator seperti Telkomsel dan XL mulai mempermudah migrasi ke eSIM untuk mengakomodasi kebutuhan pengguna.

Masa Depan Kartu SIM di Era Digital

Ke depan, permintaan kartu SIM diprediksi terus meningkat seiring ekspansi jaringan 5G dan IoT. Namun, tantangan seperti duplikasi kartu atau penipuan perlu diantisipasi dengan verifikasi data yang ketat. Solusi eSIM juga dinilai lebih praktis dan aman, seperti ditawarkan XL melalui layanan online.

Julian juga menyebut pemerintah dan operator dituntut berkolaborasi menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi, tanpa mengorbankan keamanan pengguna. Dengan regulasi yang tepat, potensi multi-SIM bisa dimanfaatkan untuk memperluas inklusi digital di Indonesia.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU