Selular.id – Allianz Life Insurance Company of North America menjadi korban serangan siber yang mengakibatkan kebocoran data pribadi jutaan nasabah. Perusahaan asuransi tersebut mengonfirmasi bahwa informasi karyawan dan profesional keuangan juga ikut terpapar dalam insiden ini.
Juru bicara Allianz Life, Brett Weinberg, menyatakan bahwa serangan terjadi pada pertengahan Juli 2025. Namun, perusahaan belum memberikan rincian mengenai kelompok peretas atau kemungkinan adanya permintaan tebusan. Laporan resmi telah diajukan ke kantor jaksa agung Maine pada Sabtu (26/7/2025), tetapi jumlah korban yang terdampak belum diungkap secara detail.
Menurut Weinberg, Allianz Life memiliki sekitar 1,4 juta pelanggan. Perusahaan ini merupakan bagian dari Allianz SE, grup finansial global yang berbasis di Munich, Jerman, dengan lebih dari 125 juta nasabah di seluruh dunia. Kebocoran data ini menambah daftar panjang kasus keamanan siber di industri finansial, termasuk beberapa kasus serupa di Indonesia seperti pembobolan rekening nasabah Bank Jago.
Dampak dan Respons
Kebocoran data ini berpotensi memengaruhi kepercayaan nasabah terhadap perusahaan asuransi. Allianz Life belum memberikan pernyataan lebih lanjut mengenai langkah-langkah pemulihan atau kompensasi bagi korban. Namun, insiden ini mengingatkan pentingnya perlindungan data di era digital, terutama setelah maraknya pencurian data pribadi di Indonesia.
Baca Juga:
Kasus ini juga menyoroti kerentanan sistem keamanan perusahaan besar terhadap serangan siber. Sebelumnya, Bank Jago mengalami penurunan harga saham setelah insiden pembobolan rekening nasabah. Industri finansial perlu meningkatkan proteksi data untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai identitas peretas atau motif di balik serangan ini. Namun, Allianz Life diharapkan segera memberikan update kepada nasabah terkait langkah-langkah mitigasi yang diambil.