Selular.id – Pasar smartphone India mencatat pertumbuhan 7% secara tahunan (YoY) pada kuartal kedua 2025, dengan total pengiriman mencapai 39 juta unit.
Data terbaru dari Canalys (kini bagian dari Omdia) menunjukkan bahwa rebound ini didorong oleh peluncuran produk baru dan perbaikan manajemen inventaris setelah awal tahun yang hati-hati.
Vivo muncul sebagai pemimpin pasar dengan pengiriman 8,1 juta unit, menguasai 21% pangsa pasar. Keberhasilan ini didukung oleh jaringan offline yang kuat dan permintaan tinggi untuk seri V50 dan Y-series di kota-kota Tier 1 dan Tier 2.
Samsung menyusul di posisi kedua dengan 6,2 juta unit (16% market share), berkat program pembiayaan EMI menarik untuk Galaxy A36 dan A56.
Oppo menduduki peringkat ketiga dengan 5 juta unit, terutama dari penjualan seri A5 di kanal offline dan K13 secara online. Xiaomi mencatat volume serupa tetapi mengalami penurunan 25% YoY, sementara Realme mengirimkan 3,6 juta unit (turun 17%). Apple berada di posisi keenam, dengan lebih dari separuh pengirimannya berasal dari iPhone 16.
Baca Juga:
Nothing mencatat pertumbuhan fantastis 229% YoY berkat kinerja CMF Phone 2 Pro dan Phone 3a. Sementara itu, Infinix berhasil melampaui Tecno sebagai merek Transsion teratas di India.
Analis Canalys, Sanyam Chaurasia, menyatakan bahwa meski Q2 menunjukkan tren positif, performa paruh kedua 2025 akan lebih bergantung pada eksekusi saluran distribusi daripada peluncuran produk baru.
Banyak merek telah mempersiapkan penjualan musim liburan melalui insentif distributor dan peningkatan ritel.
Pertumbuhan ini juga menandai pergeseran strategi di tengah persaingan ketat antara merek China dan global. Seperti dilaporkan sebelumnya, dominasi merek China di India dan Indonesia terus menguat, meski tantangan seperti krisis komponen masih menjadi perhatian.