SELULAR.ID – Kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri teknologi terus bergulir. Pekan lalu, Microsoft dan LinkedIn memangkas ratusan karyawan mereka dengan berbagai alasan. Selain berfokus pada investasi di AI, perusahaan tersebut juga memanfaatkan restrukturisasi organisasi untuk mengikuti perkembangan zaman.
Dalam PHK terbaru, Business Today menyebut Microsoft memangkas 300 karyawan. Pemangkasan terbaru tercatat dalam pemberitahuan resmi kepada otoritas negara bagian Washington. Pihak Microsoft mengkonfirmasi masalah PHK terbaru itu.
Microsoft melalui perwakilannya mengaTakan, PHK 300 karyawan pekan lalu merupakan rencana yang terpisah dari 6.000 posisi yang telah dihapus bulan lalu. PHK itu diakui perusahaan sebagai bentuk restrukturisasi terhadap dinamika perusahaan teknologi, terutama fokusnya terhadap pematangan AI.
Revolusi perusahaan teknologi setelah era AI banyak menyebabkan beberapa posisi yang tak relevan harus disingkirkan. Dicontohkan, Microsoft dan Meta terus mengampanyekan efektivitas alat pemrograman berbasis AI, yang mampu mempercepat proses pengembangan dan mengurangi kebutuhan tim rekayasa perangkat lunak yang besar.
Dalam PHK bulan lalu di Microsoft, sebagian besar posisi yang terdampak adalah insinyur perangkat lunak. Per Juni 2024, Microsoft memiliki sekitar 228.000 karyawan tetap di seluruh dunia, dengan sekitar 55% di antaranya berbasis di Amerika Serikat.
Perusahaan LinkedIn juga memangkas sebagian karyawannya dengan alasan efisiensi. LinkeIn baru saja melakukan PHK kepada 281 karyawan di California.
Perusahaan yang dikenal sebagai platform utama untuk jejaring profesional dan rekrutmen, telah beberapa kali melakukan PHK dalam setahun terakhir.
Pada Oktober 2023, LinkedIn yang juga dimiliki oleh Microsoft ini memangkas 668 posisi di divisi rekayasa, perekrutan, dan keuangan. Sebelumnya, pada Mei 2023, sebanyak 716 posisi di divisi penjualan, operasional, dan dukungan dihapus dalam upaya menyederhanakan organisasi dan mempercepat pengambilan keputusan. (***)