Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Dari ChatGPT Memprediksi AI Masih Terus Diadopsi 10 Sampai 20 Tahun Kedepan

BACA JUGA

Selular.ID – Sedikit agak aneh memang menanyakan umur dari adopsi AI kepada teknologi AI, tapi jawaban dari ChatGPT sedikit masuk akal.

Beberapa tahun belakangan AI menjadi peran utama bagi setiap perusahaan dalam memperkenalkan produknya, dan pasti ada embel-embel AI.

Artificial Intelligence (AI) semakin menjadi topik hangat dan relevan dalam berbagai industri. Dengan kemajuan teknologi yang pesat, timbul sebuah pertanyaan, “Sampai kapan AI akan diadopsi?”

Hingga saat ini bisa dibilang belum ada yang bisa menyatakan sampai kapan AI ini akan terus di Adopsi.

Rully Moulany, Area Vice President, Asia Confluent, kepada Selular.ID, menyatakan tidak tahu sampai kapan, karena bisa dibilang juga AI ini baru diadopsi.

Tapi menurut prediksi ChatGPT, AI akan terus diadopsi dan digunakan secara luas dalam beberapa dekade ke depan, bahkan mungkin akan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari.

Hal ini terjadi karena AI tidak hanya menawarkan efisiensi, tetapi juga membuka berbagai peluang inovasi yang belum pernah ada sebelumnya.

AI telah menjadi selling point utama bagi banyak merek. Mulai dari perusahaan teknologi besar hingga perusahaan rintisan, hampir semua ingin menambahkan “AI” sebagai bagian dari penawaran mereka.

Merek-merek ternama seperti Google, Microsoft, dan Apple telah mengintegrasikan AI dalam berbagai produk dan layanan mereka, seperti asisten virtual, algoritma pencarian, dan fitur keamanan.

Google, misalnya, menggunakan AI untuk meningkatkan performa pencarian dan personalisasi iklan. Microsoft mengintegrasikan AI ke dalam produknya, seperti Office 365 dan layanan cloud Azure, untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pengguna.

Apple juga telah memanfaatkan AI dalam Siri, ataupun yg sekarang Apple Intelligence, asisten virtual yang canggih, serta dalam peningkatan kamera iPhone yang menggunakan pembelajaran mesin untuk menghasilkan foto berkualitas tinggi.

Selain itu, Tesla, merek mobil listrik yang terkenal, menjadikan AI sebagai komponen utama dalam teknologi autopilot-nya. Sistem ini memungkinkan mobil untuk belajar dari pengemudi dan menyesuaikan cara berkendara secara otomatis.

Di sektor kesehatan, AI digunakan untuk analisis data medis yang cepat, diagnosis penyakit, dan pengembangan obat.

Namun, adopsi AI bukan tanpa tantangan. Isu privasi data, etika, dan bias algoritma masih menjadi kendala utama. Meski demikian, adopsi AI diprediksi akan terus meningkat seiring dengan penyempurnaan teknologi dan regulasi yang lebih baik.

Masa depan AI tampaknya sangat cerah. Dalam beberapa tahun ke depan, kita mungkin akan melihat AI menjadi lebih umum di berbagai sektor, mulai dari transportasi hingga pendidikan, bahkan hingga industri kreatif seperti musik dan seni.

Brand yang tidak segera mengadopsi teknologi AI kemungkinan besar akan tertinggal. Oleh karena itu, AI tidak hanya akan menjadi selling point, tetapi juga menjadi keharusan untuk tetap relevan dalam persaingan pasar.

Dengan semakin banyaknya brand yang memasukkan embel-embel AI dalam produk dan layanan mereka, AI diprediksi akan menjadi standar industri.

Dari ChatGPT, adopsinya bisa berlangsung dalam 10 hingga 20 tahun ke depan, dan AI akan tetap ada, terus berinovasi dan berkembang, hingga suatu hari mungkin akan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.

Baca juga : Riset VIDA: 100% Bisnis di Indonesia Khawatir Akan Penipuan Berbasis AI

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU