Selular.ID – Layanan perbankan digital, kini semakin marak di Indonesia. Hal itu berimbas pada transaksi berbasis digital yang semakin massif.
Menurut Laporan Bank Indonesia, nilai transaksi perbankan digital pada 2023 mencapai Rp 58.478,2 triliun. Angka itu tumbuh 13,5% (year-on-year) dibanding 2022.
Peningkatan transaksi terutama dipicu oleh jumlah pemain yang terus bertumbuh. Dalam catatan Selular, hingga semester I-2024, sudah terdapat 18 bank digital yang beroperasi di tanah air.
Bank-bank tersebut adalah Blu By BCA, Superbank, SeaBank, HiBank, Bank Jago, Alo Bank, Aladin Bank, Krom Bank, Bank Saqu, Bank Raya, Amar Bank, Bank Neo Commerce, Digibank, Line Bank, Motion Bank, Jenius, Woke, dan TMRW.
Dengan jumlah yang terus bertambah, tak ayal persaingan antar pemain menjadi ketat. Namun mereka yang memiliki basis pasar (captive market) cenderung dapat bertahan dan memenangkan persaingan.
Riset yang dilakukan Populix pada Juli 2024, menemukan tiga bank digital teratas. Ketiganya adalah , SeaBank dengan market share sebesar 57%, lalu diikuti Bank Jago (36%), dan Blu by BCA (26%).
Meningkatnya jumlah pemain bank digital, tak bisa dilepaskan dari pertumbuhan Gen Z. Laporan BPS (Biro Pusat Statistik) Agustus 2023, menunjukkan bahwa generasi yang lahir antara 1997 – 2012 itu, kini mendominasi populasi Indonesia. Jumlahnya mencapai sekitar 74,93 juta jiwa, atau 27,94% populasi.
Sebagai generasi pertama yang tumbuh dengan akses internet dan teknologi digital sejak usia muda, Gen Z memainkan peran penting pada ekosistem perekonomian digital.
Keterbukaan Gen Z terhadap internet dan teknologi mendorong generasi ini untuk memiliki ekspektasi berbeda terhadap produk dan layanan perbankan.
Bank digital menjadi jawaban atas keinginan mereka terhadap kegiatan bertransaksi yang serba cepat, nyaman, dan aman.
Menurut riset Populix, keamanan, kemudahan transaksi, hingga kenyamanan penggunaan aplikasi menjadi faktor utama yang mendorong penggunaan bank digital di Indonesia.
Riset Populix juga mengungkapkan, bank digital utamanya banyak digunakan untuk isi ulang e-wallet (54%), transfer antar bank (49%), berbelanja di e-commerce atau platform online (48%), serta transfer antar rekening (47%).
Baca Juga: Gen Z Lebih Suka Gunakan Bank Digital, Simak Alasannya