Jakarta, Selular.ID – Berkembangnya industri e-commerce mendorong pertumbuhan bisnis pendukung lainnya. Selain logistik, bisnis jasa pengiriman juga berkembang pesat.
Industri logistik pengiriman di Indonesia merupakan sektor yang berkembang pesat. Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memproyeksikan industri logistik tumbuh 5-8% tahun ini, yang ditopang oleh digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Dengan pertumbuhan ekonomi, perdagangan elektronik dan peningkatan aktivitas bisnis secara online, permintaan akan layanan pengiriman logistik juga meningkat.
Imbasnya, berbagai perusahaan logistik pengiriman, baik lokal maupun internasional, beroperasi di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Populix, sebagai perusahaan riset terkemuka di Indonesia telah merampungkan sebuah riset bertajuk “Indonesia Outlook on the Logistic Delivery Services” yang menyoroti perilaku pengiriman barang untuk pengiriman pribadi dan belanja online di Indonesia.
Riset ini memberikan wawasan mendalam tentang preferensi dan kebiasaan masyarakat terkait penggunaan layanan pengiriman, serta tren dalam industri pengiriman barang.
Kajian Populix menemukan sejumlah fakta-fakta menarik. Diantaranya, sebesar 88% dari partisipan Gen Z mengaku menggunakan layanan pengiriman untuk pembelian online mereka, 12% lainnya menggunakan layanan pengiriman untuk kebutuhan pribadi.
Baca Juga: Setelah Hadir 10 Negara, Kali ini J&T Express Mengaspal di Amerika Latin
Hal yang sama terjadi pada generasi milenial, di mana mayoritas 76% responden menggunakan pengiriman untuk berbelanja online.
Menurut preferensi responden dalam mengirimkan belanja barang online, Gen Z banyak menggunakan jasa J&T Express, hingga 58%.
Menyusul Shopee Express (32%), JNE (27%), SiCepat (23%), Gosend (7%), GrabExpress (4%), Ninja Express (4%), Pos Indonesia (3%), TIKI (2%), Wahana (1%), Paxel (1%), Indah Logistik (0%), Shipper (0%), Lalamove (0%).
Pada generasi milenial pun menunjukkan jika J&T Express (55%) merupakan layanan pengiriman yang paling sering digunakan untuk belanja online.
Menyusul kemudian JNE (34%), Shopee Express (18%), SiCepat (17%), Gosend (16%), GrabExpress (8%), Pos Indonesia (7%), TIKI (6%), Wahana (6%), Ninja Express (3%), Indah Logistik (3%), Paxel (2%), Shipper (1%), Lalamove (0%).
Temuan riset juga menyoroti bahwa responden paling sering mengirimkan barang melalui belanja online berupa makanan (80%), lalu disusul dengan (50%) pakaian, (30%) gadget, (23%) peralatan kesehatan dan obat-obatan, serta (20%) peralatan elektronik.
Beda hal nya dengan pengiriman barang pribadi, di mana barang yang paling sering dikirimkan menggunakan jasa pengiriman yakni pakaian (63%), makanan (46%), (25%) obat-obatan, (15%) gadget, (12%) peralatan elektronik.
Alasan utama mayoritas responden dalam memilih brand pengiriman untuk pengiriman pribadi adalah kecepatan dalam pengiriman. Berbeda untuk pengiriman belanja online, mayoritas responden memiliki dua alasan utama memilih brand, yakni keuntungan gratis ongkos kirim dan kecepatan pengiriman.
Keberhasilan J&T Express merajai pasar industri pengiriman di Indonesia, merupakan pencapaian yang signifikan.
Pasalnya, J&T baru merambah pasar Indonesia pada 20 Agustus 2015. Perusahaan ini dibangun oleh dua pendiri Oppo, Jet Lee dan Tony Chen. Sebelum menahkodai J&T, Jet Lee pernah menjabat CEO Oppo Indonesia. J&T pun diambil oleh nama keduanya.
Baca Juga: J&T Cargo Kini Buka Pengiriman Paket Besar ke Papua