Sabtu, 2 Agustus 2025
Selular.ID -

Bos Cloudera Indonesia: IoT Bantu Telko Jadi TechCos

BACA JUGA

Selular.ID – Industri telekomunikasi terus bergelut dengan keharusan menjadi “digital”, dengan transisi yang semakin berkembang karena perusahaan berjuang untuk menyeimbangkan antara lini bisnis lama dengan investasi baru.

Menurut Country Manager Cloudera Indonesia Erwin Sukiato, sebenarnya kebanyakan perusahaan telko di seluruh dunia sudah membuat kemajuan signifikan dalam transformasi digital jaringan dan proses internal mereka.

Akan tetapi mereka belum membuat perubahan besar untuk bergerak di luar bisnis utama mereka yaitu layanan konektivitas, untuk kemudian menawarkan teknologi.

Ada bukti sejumlah upaya di seluruh dunia. Perusahaan telko sudah merintis di bidang seperti multi-access edge computing (MEC), layanan keuangan, private 5G untuk enterprise, drone, IoT dan bahkan Metaverse.

Operator seperti Telkom di Indonesia, Globe Telecom di Filipina dan Bharti Airtel di India sudah membuat langkah besar dengan menawarkan layanan keuangan kepada konsumen, mulai dari dompet digital, pembayaran tagihan, hingga transfer P2P dan banyak lagi, dan di saat yang sama bisnis mobile money MTN di seluruh Afrika bernilai $5 miliar saat ini.

Baca Juga: F5 Perkuat Perlindungan Aplikasi dan API di On-Premise, Cloud, dan Edge

IoT adalah ceruk yang akan mendongkrak ambisi perusahaan telko menjadi TechCo
IoT bukanlah segmen atau peluang pasar baru bagi perusahaan telko, beberapa operator progresif sudah lama mendorong visi produk mereka untuk layanan IoT.

Tentunya, perusahaan telko memiliki aset unik yang bisa dimanfaatkan untuk memungkinkan kasus penggunaan baru bagi enterprise.

Akan tetapi, penawaran layanan IoT yang sepenuhnya berdasarkan konektivitas tidak akan memberikan dampak besar bagi perusahaan telko dan mereka harus memberikan penawaran lebih banyak lagi.

Di Mobile World Congress (MWC23) tahun ini di Barcelona, sejumlah pengumuman menunjukkan bahwa IoT bisa menjadi segmen yang sangat penting yang akan membantu ambisi perusahaan telko menjadi techco.

Sejumlah perusahaan telko telah “memutar” divisi IoT untuk menempatkan semua aset mereka di bawah satu atap dan menyediakan layanan terfokus.

Baca Juga: Cloudera: 4 Tren Data 2021 yang Memengaruhi Strategi Perusahaan

Area pertama di mana perusahaan telko bisa membuat perubahan besar bagi enterprise adalah dengan memperluas cakupan ke semua wilayah yang bisa dinavigasi dalam satu negara yang spesifik.

Ini terdengar seperti hal yang tidak perlu pembuktian, bahkan sudah terlihat jelas, namun jauh dari kenyataannya saat ini.

MWC23 melihat serangkaian pengumuman yang menunjukkan momentum pengembangan jaringan non-terestrial dengan jaringan baru yang ditugaskan menggunakan satelit low-earth orbit (LEO) dan drone high-altitude platform solutions (HAPS) seperti Zephyr dari anak perusahaan Aalto Airbus.

Jaringan baru ini, beroperasi dalam jangkauan luas mulai dari 20.000 kaki ke 1.000 km di atas bumi, akan memungkinkan layanan IoT satelit di seluruh wilayah dengan implikasi besar untuk sektor-sektor seperti ritel, logistik, energi, pertahanan, pemerintahan dan banyak lagi.

Baca Juga: Cloudera Beri Solusi Akselerasikan Data di Multi Cloud

Pengumuman penting lainnya di MWC23 datang dari peluncuran GSMA Open Gateway Initiative, yang merupakan usaha tingkat tinggi terbaru untuk mengumpulkan komunitas operator agar menyetujui konverjensi API standar yang bisa ditawarkan kepada pengembang.

Open Gateway Initiative dibangun di atas upaya CAMARA terbaru dalam mengkreasikan API. Jika berhasil, API di seputar layanan jaringan seperti location dan positioning bisa digunakan oleh pengembang yang membangun layanan IoT untuk enterprise.

Perusahaan telko bisa “mengupgrade” IoT Connectivity Management Platform mereka menjadi marketplace, di mana mereka menawarkan aplikasi tersertifikasi untuk pelanggan enterprise dengan plugin ke API jaringan yang terpapar.

Contoh dari kasus penggunaan untuk API ini mulai dari menggunakan sumber daya jaringan untuk lokasi akurat aset di lapangan, atau navigasi untuk kendaraan tanpa awak, atau untuk verifikasi perangkat endpoint yang mencoba untuk melakukan registrasi dengan jaringan.

Halaman berikutnya

Area ketiga di mana perusahaan telko bisa memanfaatkan IoT…

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU