Selular.ID – Meski baru beberapa bulan melanti di bursa (IPO) dan harga sahamnya langsung terbang, PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP) langsung bagikan dividen.
PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP) adalah emiten produsen kartu perdana dan solusi teknologi.
CHIP akan membagikan dividen sebesar 20 persen dari laba bersih periode 2022.
Keputusan ini merupakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2023 CHIP yang berlangsung pada Selasa (20/6/2023).
TONTON JUGA:
Pelita Teknologi Global baru mencatatkan sahamnya dengan kode CHIP di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Februari 2023.
Perseroan sebelumnya menggelar IPO dengan melepas 200 juta saham atau 24,81%. Harganya Rp 160 per saham.
Kini harga saham CHIP sudah mencapai Rp1.450 per lembarnya dan mengalami kenaikan sekitar 800% semenjak IPO.
Porsi pembagian dividen setara dengan Rp1,86 miliar dari total laba bersih Rp9,34 miliar, atau senilai Rp2,31 per saham.
Direktur Utama Pelita Teknologi Ardarini menjelaskan bahwa capaian kinerja keuangan ini merupakan berkah dari menguatnya kepercayaan klien perusahaan telekomunikasi yang telah memesan kartu SIM dari pihaknya sejak 2021.
Baca juga: Chip M2 Ultra Meluncur, Apple Sebut Paling Kuat
“Melihat perkembangan bisnis yang baik, tim manajemen memutuskan set up pabrik di Cikupa, Tangerang. Pada awal 2022, kami mulai penjualan melalui pabrik sendiri. Ini otomatis membuat margin lebih besar,” ujarnya dalam paparan publik, Selasa (20/6/2023) sore.
Saat ini, CHIP merupakan pemasok terbesar untuk produk kartu SIM, scratch card (kartu vocer pulsa), dan fulfillment kepada Hutchison Indonesia (3) dan Indosat Ooredoo.
Kepercayaan dari operator selular inilah yang membuat penjualan tahunan CHIP pada 2022 meroket menjadi Rp147,38 miliar ketimbang periode 2021 senilai Rp66,45 miliar.
Hal ini tergambar dari porsi penjualan CHIP pada 2021 yang lebih banyak dari scratch card sebanyak 51,05 persen, lalu kartu SIM yang hanya 39,53 persen.
Namun, pada 2022, porsi penjualan kartu SIM melejit hingga 83,14 persen, sementara scratch card sebanyak 13,66 persen.
Dari Minus hingga Laba
Direktur Keuangan Pelita Teknologi Hasri Zulkarnaen menjelaskan bahwa pembagian dividen ini turut mencerminkan pertumbuhan pesat perseroan, hanya dalam kurun waktu tiga tahun sejak mulai beroperasi.
“Laba bersih tahun berjalan pada 2020 masih minus Rp624,75 juta. Kemudian, laba bersih pada 2021 mencapai Rp5,05 miliar, dan akhirnya menembus Rp9,31 miliar di tahun 2022,” jelasnya.
Sepanjang tahun ini, CHIP menargetkan penjualan mencapai Rp154,26 miliar, kemudian laba usaha dan laba bersih masing-masing tumbuh 12 persen dan 10 persen.
Beberapa strategi yang akan perusahaan usung, yaitu menambah kapasitas pabrik, membidik klien dari negara Afrika dan Timur Tengah, serta memperkuat ekspansi di lini bisnis solusi IT.
“Maka dari itu, alokasi laba bersih tahun lalu selain untuk dividen, ada pencadangan senilai Rp400 juta. Selebihnya untuk modal kerja, terutama untuk terus memperbarui kapasitas SDM dalam rangka mengikuti perkembangan bisnis yang terjadi,” tutupnya.
Baca juga: ControlNet Buatan Qualcomm Bakal Pacu Pesaingnya Gunakan AI