Selular.ID – Apple menyebut ada iPhone 14 buatan India, apakah Anda berani beli?
Apple memastikan memindahkan beberapa produksinya dari China ke India, termasuk ada iPhone 14 buatan India.
Mereka membenarkan telah merakit iPhone 14 di negara Bollywood itu.
“Jajaran iPhone 14 baru memperkenalkan teknologi baru yang inovatif dan kemampuan keamanan yang penting,” kata Apple, Senin (26/9/2022).
“Kami senang bisa memproduksi iPhone 14 di India,” sambung Apple.
TONTON JUGA:
Apple sebenarnya telah memproduksi iPhone di India sejak 2017.
Namun raksasa teknologi asal Cupertino Amerika Serikat (AS) hanya membatasinya pada model lama.
Baca juga: Terungkap Jeroan iPhone 14 Pro Max, Ada yang Tidak Biasa
Dengan kabar produksi iPhone 14, menandakan Apple mulai merakit model terbarunya di India untuk pertama kalinya.
Ini juga tak lama setelah jajaran smartphone itu perusahaan asal Amerika Serikat ini perkenalkan belum lama ini.
Bukan hanya untuk pasar lokal India, iPhone 14 hasil rakitan di India juga akan Apple ekspor di pasar lain secara global.
Baca juga: Perbandingan Harga iPhone 14 di Lima Negara, Bagaimana Indonesia?
Para pelanggan di India akan bisa menerima perangkat itu dalam beberapa hari ke depan.
Sebelumnya, analis JP Morgan mencatat Apple akan memindahkan 5% produksi globalnya untuk iPhone 14 ke India pada akhir 2022.
Laporan yang sama menyebutkan tiga tahun lagi atau 2025 pabrik di negara itu akan membuat 25% dari semua iPhone.
Baca juga: iPhone 14 Kantongi Sertifikat TKDN dan Segera Masuk Indonesia, Simak Daftar Harganya
Fokus Apple dengan keputusan itu adalah keinginan untuk mendiversifikasi produksi dari China serta meningkatkan pelanggan di India.
Saat ini negara itu hanya menjadi pasar kecil untuk perusahaan, di mana tahun lalu Counterpoint Research melaporkan pangsa pasar 3,8%.
Hingga saat ini Apple memang masih bergantung pada China untuk merakit sebagian besar produksi iPhone.
Baca juga: Super Lelet, Ini Daftar 6 Teknologi yang Diadopsi Terlambat oleh Apple untuk iPhone
Namun negara itu harus menghadapi kebijakan lockdown oleh pemerintah dalam rangka mengendalikan Covid-19, bahkan saat sebagian besar negara mulai membuka wilayahnya.
Kebijakan zero-Covid mengganggu produksi pabrik-pabrik yang ada di seluruh China yang memberlakukan lockdown.
