Jakarta, Selular.ID – Selama ini operator selular dan bank jalan sendiri-sendiri dalam mengembangkan layanan uang elektronik (e-money). Siapa yang berhasil ?
Ternyata hasilnya tidak maksimal. Baik operator selular maupun bank menghadapi masalah yang tidak bisa diselesaikan sendiri. Pihak bank misalnya kesulitan dalam melakukan penetrasi jumlah pemilik rekening bank. “Bank kesulitan dalam membuka cabang baru. Salah satunya karena faktor geografis Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau,” ujar Herry Gunardi, Direktur Consumer Banking Bank Mandiri. Lebih lanjut dia menjelaskan untuk kembangin satu cabang kecil saja memerlukan biaya sekitar Rp800 juta hingga Rp1 miliar.
Itulah mengapa penetrasi jumlah nasabah bank tidak terlalu besar. Jauh jika dibandingkan dengan penetrasi pelanggan layanan selular yang sudah melebihi jumlah penduduk Indonesia. Potensi inilah yang coba dimanfaatkan oleh bank. Yaitu dengan memungkinkan penggunaan nomor ponsel sebagai pengganti nomor rekening. Dengan begitu transaksi keuangan bisa lebih mudah.
Operator sendiri juga menghadapi masalahnya sendiri. Dalam pengembangan layanan e-money, operator kesulitan dalam menambah jumlah agen e-money. Salah satu fungsi agen ini yaitu memberikan layanan pencairan uang elektronik (cash in/cash out). Ini lantaran Bank Indonesia mengeluarkan peraturan ketat untuk menjadi agen. Yang membuat operator tidak bisa memanfaatkan secara maksimal jaringan agen pulsanya.
Sadar akan kesulitan dan potensi masing-masing, akhirnya operator selular dan bank mau melakukan kolaborasi. Hal ini terwujud pada layanan Rekening Hape yang merupakan hasil kerjasama antara Telkomsel, XL, Indosat, dan Bank Mandiri. Dengan layanan ini nomor ponsel bisa digunakan sebagai pengganti nomor rekening untuk melakukan transaksi keuangan.
“Kolaborasi ini bisa terwujud karena kedua belah pihak saling mengurangi kepentingan masing-masing” ujar Alexander Rusli, Direktur Utama Indosat saat peluncuran layanan Rekening Hape.
Di acara yang sama, Chief Digital Service Officer XL Yessie D. Yosetya mengatakan baik operator maupun bank saling menawarkan kelebihan masing-masing. “Operator menawarkan kemampuan dalam mengelola agen yang benar. Karena selama ini operator berpengalaman dalam mengelola agen pulsa. Dengan kerjasama ini operator bisa memanfaatkan agen yang dimiliki bank, ” ujar Yessie.
Sedangkan pihak bank menawarkan kemampuannya dalam pengelolaan sistem keuangan. “Dengan kolaborasi antara operator dan bank, diharapkan bisa memacu pertumbuhan layanan e-money lebih cepat, ” ujar Edward Ying, Direktur Planning & Transformation Telkomsel. (bda)