
Bandung, Selular.ID – Karena dinilai membawa dampak besar pada ekonomi, Usaha Kecil Menengah (UKM) dirasa perlu menggenjot pengembangan produk melalui penguasaan teknologi informasi baik agar bisa mampu bersaing. Ketersediaan perangkat atau jaringan saja tidak cukup, para pelaku UKM harus memaksimalkan teknologi mobile, agar pemasaran hasil produksi bisa meningkat.
Nies Purwanti, Director Government Affairs Qualcomm Indonesia, mengatakan dalah hal pemasaran, pelaku UKM sudah harus memahami dan menerapkan digital marketing. “Salah satu memanfaatkan peluang bisa lewat social media atau aplikasi berbasis UKM,” kata Nies, kepada Selular.ID. Untuk saat ini media sosial terbesar yang sudah dikenal dan akrab dengan masyarakat luas diantaranya adalah Facebook dan Twitter.
Qualcomm sendiri pernah meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membantu perempuan mengatur keuangan dengan mengandalkan mobile microfinance agar bekerja mandiri.
Memang, sejauh ini hambatan terbesar berada pada aksesibilitas. keterbatasan akses terhadap informasi pasar di Indonesia lah yang kemudian menghambat adopsi teknologi.
“Makanya, perlu kolaborasi banyak pihak, mulai dari Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, sampai penyedia layanan seperti Google,” tambahnya.
Keberadaan UKM memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan taraf kehidupan ekonomi masyarakat kecil. UKM dapat menciptakan lapangan pekerjaan baik bagi pengusaha itu sendiri maupun bagi orang lain karena dapat merekrut tenaga kerja. Hal ini secara tidak langsung dapat membantu pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan dan tingkat pengangguran. (bda)