Jakarta, Selular.ID – Pekan lalu Telkomsel telah merilis layanan LTE-nya secara komersial untuk wilayah Jakarta dan Bali. Sepekan berlalu, Selular.ID berusaha mencari tau bagaimana respon masyarakat maupun para pedagang ponsel mengenai layanan internet cepat yang dihadirkan Telkomsel ini.
Di Bali, Pandu Maulana, Head of Corporate Communications Regional Bali Nusra Telkomsel, kepada Selular.ID (16/12/2014) menyampaikan sekitar 500 pelanggan Telkomsel melakukan penggantian USIM di GraPARI. “Dalam kurun waktu seminggu ini sudah lebih dari 500 pelanggan yang menukarkan simcardnya dengan USIM di empat GraPARI di Bali, yakni GraPARI jalan Diponegoro Denpasar, GraPARI Mal Bali Galeria (MBG), GraPARI Kutabex dan GraPARI Nusa Dua”, jelasnya.
Sedangkan di Jakarta, Erwin Tanjung, VP Sales dan Marketing Area 2 Telkomsel menjelaskan setiap hari kantor layanan Telkomsel ramai dikunjungi pelanggan yang hendak mengganti kartu lamanya dengan USIM. Tapi sayangnya Erwin tidak mampu menyebutkan angka pasti pelanggan yang melakukan penggantian kartu. “Soal jumlah saya ga pegang datanya, tapi setiap hari GraPARI kami ramai dikunjungi pelanggan yang mau mengganti kartu USIM, ” jelasnya.
(Baca juga : Telkomsel Optimis 50% Pelanggan 3G di Jakarta Beralih ke 4G)
Sementara itu para pedagang ponsel sendiri, dari hasil pantauan Selular.ID cukup antusias dengan dirilisnya layanan LTE di Indonesia. Tetapi berbeda dengan masyarakat yang terlihat adem ayem menanggapinya. Sebagian besar tidak terlalu memperdulikan teknologi apa yang digunakan oleh operator dalam meghadirkan internet cepat di Indonesia. Buat mereka yang terpenting adalah bisa menggunakan internet dengan cepat tanpa terganggu masalah jaringan.
Pemilik akun facebook Rina Aptasari misalnya, di akunnya berkomentar “halah, ndak penting itu 4G yang penting itu 3G beres , stabil dan murah dulu”. Ada lagi, Endi Eko Wibowo di akun facebooknya menulis, “era 3G kemaren aja belum sukses masih lelet, pindah nama ke 4G …. namanya aja ganti kecepatan tetep lelet nggak stabil … bener sih teori 4G lebih cepat tapi itu kan teori … teorinya kalo 3G bisa maksimal udah lebih dari cukup kecepatannya”.