Minggu, 3 Agustus 2025
Selular.ID -

Grab Jadi Decacorn Pertama Asia Tenggara, Apa Sebabnya?

BACA JUGA

Jakarta, Selular.ID – Perkembangan startup di seluruh dunia, termasuk Indonesia kian meroket. Tingkatan startup juga dikenal dengan istilah unicorn, decacorn dan lainnya. Tingkatan tersebut berdasarkan nilai valuasi startup.

Unicorn sendiri merupakan julukan yang diberikan kepada perusahaan startup yang memiliki nilai valuasi lebih dari USD 1 Milyar atau setara Rp 14,1 Triliun. Di Indonesia sendiri sudah terdapat beberapa perusahaan startup yang mencapai nilai valuasi tersebut dan bisa disebut sebagai unicorn.

Diatas unicorn, masih ada tingkatan lebih tinggi yakni Decacorn. Decacorn adalah perusahaan startup yang memiliki nilai valuasi lebih dari USD 10 Milyar (Rp 141 Triliun) sekitar 10 kali lipat dari unicorn.

Dilansir dari TechCrunch, kini layanan transportasi online asal Singapura, Grab berhasil naik kelas menjadi Decacorn. Valuasi Grab diperkirakan mencapai Rp 141 triliun.

Grab juga berhasil menjadi Decacorn pertama di Asia Tenggara. Langkah Grab menjadi Decacorn juga diikuti startup lain seperti Airbnb, Pinterest, Snapchat, Uber, SpaceX, dan Grab sebagai perwakilan tech startup tunggal dari Asia Tenggara.

Untuk menjadi Decacorn, dibutuhkan kerja keras bagi para startup, termasuk Grab. Berbagai inovasi layanan terus dihadirkan Grab dalam platformnya.

Sejak didirikan 2012 lalu, kini Grab hadir di 8 negara yang mencakup Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja. Di Indonesia sendiri, Grab hadir 125 kota di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.

Di Indonesia, Grab melayani pemesanan kendaraan seperti ojek (GrabBike), mobil (GrabCar), taksi (GrabTaksi), kurir (GrabExpress), pesan-antar makanan (GrabFood), carpooling sosial (GrabHitch Car) dan GrabGerak. Inovasi layanan yang terus diberikan mengundang para investor untuk menanamkan modal kepada Grab.

Awalnya, Grab mendapatkan pendanaan Seri A dari Vertex Venture Holdings yang merupakan anak usaha dari Temasek Holdings sebesar USD 10 juta, atau sekitar 140 miliar di tahun 2014 lalu. Selanjutnya pendanaan Seri B didapatkan Grab dari GGV Capital asal China yakni Qunar dan Vertex Venture mencapai USD 340 juta atau setara Rp 4,8 triliun. Masih di tahun yang sama, 2014 lalu Grab meraih pendanaan sebesar USD 65 juta dari Tigel Global asal Amerika Serikat, GGV Capital dan Venture Vertex serta SoftBank Group, Jepang sebesar USD 250 juta.

Selanjutnya di tahun 2015, investor besar dari Tiongkok, Didi Chuxing dan China Investmen Corporation (CIC) menyuntikan dana sebesar USD 350 juta. Tahun selanjutnya, 2016, SoftBank, Didi Chuxing, serta produsen otomotif Honda mengucurkan dana sebesar USD 750 juta.

SoftBank, Didi Chuxing, serta Toyota menggelontorkan investasi senilai USD 2,5 miliar pada tahun 2017 lalu kepada Grab. Tahun 2018 lalu, Grab mendapatkan investasi terbesar mencapai USD 3 miliar atau setara Rp 42 triliun. Banyaknya investasi yang didapatkan, menjadikan Grab sebagai Decacorn.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU