SMS berantai tersebut menghebohkan di Nigera, sampai-sampai pihak berwenang memberi jaminan bahwa isi SMS tersebut hanya hoax semata. Juru bicara Komisi Komunikasi Nigeria, Ruben Muoka mengatakan, “secara teknis, tidak mungkin untuk hal seperti itu terjadi. Tak terbayangkan bahwa seseorang akan mati saat menerima panggilan.” Muoka juga menambahkan bahwa SMS tersebut merupakan buah dari orang-orang yang hanya ingin menyebarkan keresahan.
Ini bukan pertama kalinya beredar rumor menjawab panggilan telepon akan membunuh pengguna telepon. Dan tidak hanya terjadi di negara berkembang seperti Nigeria. Sebelumnya Australia dua kali terkena wabah SMS berantai yang isi pesannya memperingatkan penerima akan dibunuh jika mereka tidak membayar permintaan sejumlah uang. Semoga saja kejadian seperti ini tidak terjadi di Indonesia. Apalagi sampai bikin resah. (Deni Taufiq)