27 November 2013 14:30
Layanan cloud untuk menyimpan berbagai file Dropbox kerap muncul di berbagai media berkat ‘keanehannya’. Pada tahun 2012 misalnya, CEO dan pendiri Drew Houston tiba-tiba muncul di klip YouTube melantunkan “Rocket Man” di Swiss Bar. Lalu kantor Dropbox di San Francisco penuh dengan ayunan yang menjuntai dari langit-langit, dilengkapi bar dan sebuah studio rekaman. Dan Dropbox telah berhasil mengumpulkan perhatian investor untuk meningkatkan dana luar biasa sebesar US$257 juta selama lima tahun perjalanan karirnya.
Nah sekarang Dropbox berencana meningkatkan lebih banyak dana lagi dengan caranya sendiri. Menurut orang yang berkecimpung dalam rencana perusahaan, Dropbox sedang menggalang dana untuk meningkatkan US$250 juta dalam beberapa minggu mendatang. Perusahaan sedang mencari suntikan dana segar sebesar US$8 miliar, atau dua kali lipat dari putaran terakhir yang ditutup pada Oktober 2011. Investor terdahulu Dropbox termasuk Sequoia Capital, Accel Partners, Y Combinator, dan sang flamboyan pentolan U2 Bono, serta The Edge.
“Apa yang bisa kami katakan adalah dengan lebih dari 200 juta pengguna dan 4 juta bisnis, Dropbox memiliki momentum yang kuat,” tutur Ana Andreescu , juru bicara Dropbox, ketika ditanya mengenai putaran pendanaan. Houston baru-baru ini menyampaikan bahwa Dropbox belum menghabiskan semua dana yang didapat dari penggalangan dana putaran terakhir. Dan perusahaan bisa menggunakan infus dana tunai untuk mengamunisi ambisinya untuk terus tumbuh.
Berawal dari layanan konsumen yang kini semakin diperluas. Dropbox melihat siapa pun cenderung bersedia membayar untuk layanan sinkronisasi file dan penyimpanan. Dan awal bulan ini, Dropbox meluncurkan layanan baru yang ditujukan untuk perusahaan. Dengan layanan anyar ini, administrator TI sebuah perusahaan akan mendapat titik terpusat untuk mengelola keamanan dan pengaturan legal.
Kalau bisnis konsumen Dropbox menyebar dari mulut ke mulut, nah bisnis perusahaan akan memerlukan tim penjualan dan teknologi baru yang berdedikasi. Itu berarti Dropbox akan perlu merekrut salesman dan insinyur mahir yang mahal dan kemungkinan untuk mengakuisisi beberapa perangkat lunak. Kelak, Dropbox akan berhadapan dengan Microsoft (MSFT), Google (GOOG), dan Amazon.com (AMZN), dan sesama pemula seperti Box yang sudah berkecimpung dalam industri teknologi selama bertahun-tahun.
Sumber : http://www.businessweek.com (19/11/2013)