28 November 2013 11:00
Terungkapnya aksi penyadapan ke beberapa akses telekomunikasi oleh Badan Keamanan Nasional AS (NSA), membuat jengah para developer aplikasi papan atas. Hal ini terpampang jelas setelah percapakan jutaan warga AS dan tokoh-tokoh penting dunia disadap oleh lembaga keamanan tersebut. Sementara aplikasi jejaring sosial yang menjalankan bisnis atas dasar kepercayaan merasa perlu untuk meningkatkan keamanan pada jaringannya.
Dikutip SELULAR Online dari Cellular-news.com (25/11), langkah peningkatan keamana pada jaringan akan mempersulit bagi pihak-pihak yang akan mendengarkan pesan pribadi lewat jaringan, termasuk bagi badan keamanan negara tidak akan mudah untuk menembus sistem keamanan yang telah ditingkatkan. Pengaman pada jaringan juga mencakup lalu lintas data yang dikirim lewat situs publik dan aplikasi pihak ketiga. Twitter selama ini memang memberikan API (application programming interface), yang memungkinkan bagi developer lain untuk menciptakan jenis aplikasi lain dengan basis layanan Twitter.
Sistem keamanan jaringan yang ditingkatkan ini pada dasarnya tidak menghentikan upaya penyadapan. Yang dilakukan Twitter yakni berupaya mempersulit bagi pihak-pihak yang dengan sengaja ingin ‘menguping.’ Dalam sebuah postingan di blog, Twitter menyebut bahwa hacker harus berupaya keras untuk mendeskripsi setiap pesan yang akan disadap.
Satu setengah tahun lalu, Twitter hanya mengandalkan jalur standar HTTPS, tapi seiring tuntutan keamana global, Twitter akan berupaya untuk melindungi keamanan jaringan demi melindungi kepentingan penggunanya. (Haryo Adjie)
Sumber : www..cellular-news.com