Jakarta, Selular.ID – Facebook menyesuaikan halaman pengaturan privasinya pekan ini, mengikuti skandal data Cambridge Analytica yang sedang berlangsung. Paling kentara, halaman pengaturan privasi sekarang menampilkan pintasan dengan gambar untuk mempermudah navigasi, terutama di perangkat selular.
Pengguna bisa mengaktifkan autentikasi dua faktor, mengontrol apa yang (akan) dibagikan atau sudah dibagikan, mengelola siapa yang bisa melihat pos itu, dan mempelajari lebih lanjut tentang preferensi iklan mereka.
Perusahaan juga meluncurkan halaman baru yang disebut “Akses Informasi Anda,” di mana pengguna bisa mengevaluasi lebih lanjut informasi yang telah mereka bagikan dan mengelolanya.
Dari sana, mereka dapat menghapus apa pun dari timeline atau profil mereka yang tidak mereka inginkan di Facebook.
Tak satu pun dari fitur-fitur ini baru; mereka hanya membuat manajemen data lebih mudah untuk mengurai dan lebih mudah diakses.
Senang rasanya melihat upaya Facebook untuk mempublikasikan setelan privasi yang mungkin tidak diketahui sebagian besar orang, meskipun itu tidak benar-benar mengubah cara perusahaan berbisnis.
Facebook mengatakan telah bekerja pada pembaruan ini untuk “beberapa waktu,” tetapi mempercepat rilis setelah skandal Cambridge Analytica.
Pada skandal itu, Facebook mengizinkan pengembang aplikasi mengakses banyak data pengguna, bahkan tanpa izin pengguna. Data itu digunakan, dalam skandal CA ini, untuk membangun profil kepribadian jutaan orang. Profil-profil itu kemudian digunakan untuk penargetan iklan politik yang bisa menggoyang pemilihan di seluruh dunia.
Iklan yang menargetkanbukan hal baru bagi perusahaan. Model bisnis diterapkan di seluruh web, tetapi skandal ini lebih banyak berbicara kepada fakta bahwa banyak orang tidak tahu bagaimana cara kerja pengumpulan data dan penargetan iklan.
Mereka juga mungkin tidak bisa menemukan pengaturan privasi ini yang disesuaikan oleh Facebook.
Jika Anda khawatir Facebook mengetahui segalanya tentang Anda, teman-teman Anda, keluarga Anda, dan orang asing, berhenti menggunakan layanan ini, termasuk WhatsApp dan Instagram. Itu adalah peretasan privasi tertinggi.