Rabu, 10 Desember 2025
Selular.ID -

SteamOS Tertinggal di GPU Dedicated, Tantangan Baru Valve untuk Gaming PC

BACA JUGA

Selular.id – SteamOS, sistem operasi berbasis Linux yang menjadi andalan Valve untuk perangkat gaming portabel, ternyata menunjukkan kelemahan signifikan saat dijalankan pada komputer dengan kartu grafis (GPU) dedicated.

Hasil benchmark terbaru mengungkap bahwa keunggulan performa SteamOS dibanding Windows 11, yang sering terlihat pada perangkat handheld seperti Steam Deck, tidak selalu berlaku di konfigurasi PC dengan GPU diskrit kelas menengah.

Uji performa yang dilakukan oleh Ars Technica menunjukkan bahwa pada game-game berat seperti Cyberpunk 2077, Returnal, dan Assassin’s Creed Valhalla, SteamOS mampu menyamai performa Windows 11 ketika bekerja melalui lapisan kompatibilitas Proton.

Namun, situasi berubah drastis ketika fitur ray tracing diaktifkan. Dalam pengujian Cyberpunk 2077 dengan preset Ultra RT, Windows 11 langsung menunjukkan keunggulan yang jelas.

Masalah performa ini semakin kentara pada GPU dengan memori video (VRAM) terbatas.

Kartu grafis Radeon RX 7600, yang hanya dibekali memori 8GB, dilaporkan mengalami penurunan frame rate yang signifikan di kedua sistem operasi saat menjalankan game berat dengan ray tracing.

Temuan ini menjadi catatan penting mengingat GPU custom yang akan dipasang pada Steam Machine baru Valve disebut memiliki spesifikasi yang mirip dengan RX 7600, lengkap dengan kapasitas VRAM 8GB GDDR6 yang sama.

Kesenjangan Performa di Berbagai Tipe GPU

Hasil pengujian lebih lanjut mengungkap pola yang menarik. Pada game Forza Horizon 5, misalnya, performa SteamOS ternyata sangat baik ketika diuji menggunakan GPU terintegrasi (iGPU) seperti Radeon 780M dan Ryzen AI Max 8060S.

Namun, keunggulan ini kembali hilang dan berbalik menjadi ketertinggalan saat pengujian dialihkan ke GPU dedicated.

Windows 11 unggul cukup jauh di hampir semua kartu grafis desktop yang diuji.

Game Borderlands 3 juga terbukti konsisten lebih ramah terhadap lingkungan Windows, selaras dengan temuan pada pengujian perangkat handheld sebelumnya.

Pola ini menjelaskan mengapa Valve hingga saat ini belum merilis SteamOS versi umum untuk diinstal pada PC desktop rumahan.

Sistem operasi tersebut tampaknya masih sangat dioptimalkan untuk arsitektur APU terpadu seperti yang ada pada Steam Deck, sehingga performanya pada GPU diskrit dari berbagai vendor belum merata dan konsisten.

Valve disebut sedang menyiapkan pembaruan driver dan serangkaian optimasi baru sebagai persiapan menjelang peluncuran Steam Machine yang dijadwalkan awal tahun depan.

Upaya ini penting untuk mengejar ketertinggalan dan memastikan pengalaman gaming AAA di platform hardware barunya tetap kompetitif.

Tantangan optimasi untuk GPU dedicated ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi Valve jika ingin menjadikan Linux, melalui SteamOS, sebagai alternatif utama yang viable bagi para gamer PC.

Implikasi untuk Masa Depan Gaming PC dan Handheld

Meski menghadapi tantangan di segmen GPU dedicated, tren hasil benchmark ini tetap memberi secercah harapan bagi masa depan gaming di Linux.

SteamOS terbukti mampu menyamai, bahkan dalam beberapa kasus mengimbangi, Windows di banyak game modern ketika dijalankan pada perangkat dengan GPU terintegrasi.

Kesuksesan Steam Deck dan perangkat sejenis seperti Lenovo Legion Go 2 membuktikan bahwa pasar untuk pengalaman PC gaming di luar Windows memang ada dan berkembang.

Kehadiran SteamOS juga mulai dilirik oleh vendor lain. Lenovo, misalnya, telah memperkenalkan Legion Go S yang ditenagai oleh SteamOS di ajang CES 2025.

Ekspansi ini menunjukkan kepercayaan industri terhadap potensi platform Valve.

Namun, dominasi Windows di gaming PC high-end dengan GPU dedicated masih sangat kuat, dan untuk menembusnya, Valve perlu membuktikan bahwa SteamOS bisa menangani beban game AAA dengan setting maksimal tanpa kompromi.

Di sisi lain, Valve terus berinovasi dengan memperluas ekosistemnya. Perusahaan asal Bellevue itu diketahui sedang menggarap teknologi untuk memainkan game PC native di perangkat Android dan iPhone, menunjukkan strategi yang lebih luas daripada sekadar bersaing di pasar OS desktop.

Langkah-langkah ini mungkin akan mempengaruhi prioritas pengembangan SteamOS ke depannya.

Bagi para gamer, temuan benchmark ini menyajikan pertimbangan yang lebih jelas.

Untuk pengguna perangkat handheld atau PC dengan iGPU yang kuat, SteamOS menawarkan alternatif yang menarik dan hemat sumber daya.

Namun, bagi mereka yang mengandalkan rig gaming dengan GPU dedicated high-end, terutama untuk gaming dengan ray tracing, Windows 11 masih menjadi pilihan yang lebih mampu memaksimalkan potensi hardware.

Perkembangan optimasi Valve dalam beberapa bulan ke depan, terutama yang terkait dengan Steam Machine, akan sangat menentukan apakah peta persaingan ini akan berubah.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU