Selular.id – PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto resmi terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bersama Investortrust.id menyelenggarakan program edukasi “Pintu Goes to Campus” di Universitas Bina Nusantara (Binus).
Bertema “Kripto untuk Mahasiswa: Melek Ilmu Cuan Mengalir” ini dihadiri lebih dari 200 mahasiswa dan mendapat dukungan langsung dari OJK, menandakan komitmen bersama dalam meningkatkan literasi aset digital di kalangan generasi muda.
Kegiatan yang digelar pada 9 Desember 2025 ini menghadirkan sejumlah pembicara kunci, termasuk perwakilan regulator.
Catur Karyanto Pilih, Kepala Direktorat Perizinan dan Pengendalian Kualitas Pengawasan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, menyampaikan pentingnya literasi sebelum terjun ke dunia kripto.
“Literasi digital dan literasi keuangan menjadi syarat utama sebelum terjun ke dunia aset crypto. Pemahaman literasi yang kuat membantu masyarakat mengenali manfaat dan risiko sehingga dapat memanfaatkan layanan keuangan digital secara bijak,” ujar Catur.
Catur juga melihat peran strategis mahasiswa sebagai agen perubahan. Ia berharap mereka dapat mendorong orang lain untuk menggunakan layanan keuangan digital dengan tepat.
Pesan ini sejalan dengan visi program edukasi kripto yang diusung Pintu, yang telah berjalan dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya, Pintu juga telah memperluas edukasi crypto dengan menyasar tiga kampus besar di Indonesia, menunjukkan konsistensi upaya mereka.
Komitmen terhadap edukasi tidak hanya datang dari regulator dan platform kripto, tetapi juga dari institusi pendidikan. Hugo Prasetyo, dosen Universitas Bina Nusantara, mengungkapkan bahwa Binus telah mengintegrasikan pemahaman crypto dalam kurikulumnya.
“Binus memiliki kurikulum terintegrasi. Teman-teman yang mau tahu kripto bisa belajar coding di kripto science. Dari sisi finance, bisa belajar di bagian keuangan,” jelasnya dalam sesi panel diskusi.
Lebih lanjut, Dr. Hugo menyebutkan bahwa Binus memiliki fasilitas pendukung seperti Beehive, sebuah laboratorium khusus untuk cryptocurrency yang dilengkapi ruang diskusi kritis.
Selain itu, terdapat juga Binus Blockchain and Crypto Club. Harapannya, mahasiswa Binus tidak hanya menjadi konsumen, tetapi mampu menjadi innovator di bidang ini.
Pendekatan edukasi yang komprehensif ini mirip dengan inisiatif lain di industri, seperti ketika Tokocrypto mendukung edukasi Web3 dan blockchain untuk mahasiswa Indonesia.
Baca Juga:
Timothius Martin, Chief Marketing Officer PINTU, mengapresiasi dukungan semua pihak, terutama Binus University dan OJK. “Kami mengapresiasi Universitas Bina Nusantara yang telah menerima Pintu, untuk bisa berbagi pengetahuan seputar manfaat dan risiko yang ada di industri kripto yang kami harapkan menjadi bekal yang baik untuk teman-teman mahasiswa sebelum memulai berinvestasi aset kripto,”ujar Timo.
Ia juga menegaskan kesiapan Pintu untuk terus bekerja sama dengan regulator dalam mendorong program literasi dan inklusi, guna menciptakan ekosistem investasi crypto yang tumbuh positif.
Latar belakang dari intensifikasi edukasi ini adalah pertumbuhan industri crypto yang signifikan. Mengutip laporan CoinLaw berjudul “Crypto User Demographics Statistics 2025: Who’s Investing, Trading, and Holding”, pengguna crypto global dari tahun 2024 ke 2025 meningkat 34%, mencapai 580 juta pengguna.
Laporan yang sama menyebutkan bahwa mayoritas pengguna didominasi oleh usia muda, yakni 18-34 tahun.
Bonus Demografi dan Tantangan Literasi Crypto
Fenomena demografi ini sangat relevan dengan kondisi Indonesia. Timo menuturkan, “Indonesia kebanjiran bonus demografi anak muda usia produktif yang juga mendominasi pengguna aset crypto dalam negeri.
Ini menjadi berkah sekaligus tantangan besar utamanya dari sisi literasi dan inklusi.” Oleh karena itu, melalui berbagai inisiatif seperti Pintu Goes to Campus, Pintu berkomitmen memastikan generasi muda memahami risiko, peluang, serta prinsip keamanan dalam berinvestasi aset crypto secara komprehensif.
Upaya edukasi berkelanjutan semacam ini dianggap krusial seiring dengan meningkatnya minat investasi crypto.
Seperti pernah diberitakan sebelumnya, Akademi Crypto juga memberikan edukasi investasi kripto bagi kalangan milenial, menandakan bahwa kebutuhan akan pemahaman yang benar semakin mendesak.
Kolaborasi antara platform kripto, regulator seperti OJK, dan institusi akademik menjadi model yang diharapkan dapat membangun fondasi pengetahuan yang kuat.
Kehadiran OJK dalam acara ini juga memberikan sinyal positif mengenai pengawasan dan dukungan regulator terhadap perkembangan industri aset kripto yang sehat.
Dukungan aktif OJK dalam kegiatan literasi menjadi bagian dari upaya melindungi konsumen, khususnya investor pemula dari kalangan muda, sekaligus mendorong inovasi yang bertanggung jawab di sektor keuangan digital.
Membangun Generasi yang Melek Digital dan Finansial
Program Pintu Goes to Campus di Binus University menutup tahun 2025 dengan optimisme.
Kolaborasi multipihak ini menunjukkan bahwa pembangunan ekosistem kripto yang berkelanjutan membutuhkan pilar edukasi yang kokoh.
Fokus pada mahasiswa sebagai generasi penerus dan calon innovator adalah langkah strategis.
Dengan bekal literasi yang memadai, diharapkan mereka tidak hanya mampu berpartisipasi secara aman dalam ekosistem keuangan digital masa depan, tetapi juga dapat berkontribusi menciptakan produk dan layanan inovatif berbasis teknologi blockchain untuk Indonesia.
Kedepannya, inisiatif edukasi serupa diprediksi akan terus berlanjut dan mungkin semakin masif, menyesuaikan dengan dinamika pasar dan regulasi.
Peran platform seperti Pintu, didukung oleh regulator dan dunia akademik, akan menjadi kunci dalam menyiapkan landasan yang kuat bagi pertumbuhan industri kripto Indonesia yang inklusif, aman, dan bermanfaat bagi perekonomian digital.




