Minggu, 14 Desember 2025
Selular.ID -

Headphone Bluetooth dan Radiasi: Fakta Ilmiah di Balik Kekhawatiran

BACA JUGA

Selular.id – Kepopuleran headphone Bluetooth dalam aktivitas sehari-hari, mulai dari bekerja hingga bersantai, kerap diiringi pertanyaan tentang keamanannya bagi otak.

Kekhawatiran akan paparan radiasi dari perangkat nirkabel ini banyak beredar di media sosial, namun fakta ilmiah justru menunjukkan gambaran yang berbeda.

Melansir Health.com, kekhawatiran utama memang berkaitan dengan radiasi.

Perangkat Bluetooth memang memancarkan radiasi, tetapi jenisnya adalah radiasi non-ionisasi.

Jenis radiasi ini tidak memiliki energi yang cukup untuk merusak DNA atau memicu kanker, berbeda dengan radiasi ionisasi yang ditemukan pada sinar-X atau limbah radioaktif.

National Cancer Institute di Amerika Serikat juga menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan hubungan pasti antara penggunaan perangkat nirkabel, termasuk Bluetooth, dengan peningkatan risiko kanker atau penyakit serius lainnya.

Ken Foster, seorang profesor bioengineering dari University of Pennsylvania, memberikan penjelasan lebih lanjut.

Menurutnya, emisi radiasi dari perangkat Bluetooth tergolong sangat kecil, bahkan jika digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Pemerintah Amerika Serikat telah menetapkan standar keamanan radiasi yang ketat untuk perangkat elektronik konsumen, dan tingkat emisi dari teknologi Bluetooth berada jauh di bawah ambang batas aman yang ditetapkan tersebut.

Dalam beberapa aspek, menggunakan headphone Bluetooth justru dinilai sebagai opsi yang lebih aman dibandingkan menempelkan ponsel langsung ke telinga selama panggilan telepon, karena paparan radiasinya lebih rendah.

Fokus Utama: Kesehatan Pendengaran, Bukan Radiasi

Meski penelitian ilmiah belum menemukan bukti kuat bahwa radiasi frekuensi radio (RF) dari Bluetooth berdampak buruk pada otak, para ahli kesehatan justru lebih memfokuskan perhatian pada aspek lain dari penggunaan headphone, baik yang berkabel maupun nirkabel.

Risiko utama yang telah terbukti secara medis adalah gangguan pendengaran akibat paparan suara dengan volume tinggi dalam durasi yang lama.

Paparan suara keras secara terus-menerus dapat merusak sel-sel rambut halus di dalam telinga bagian dalam, yang berperan vital dalam proses mendengar.

Kerusakan ini bersifat kumulatif dan permanen, yang pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan pendengaran atau tinitus (dengungan di telinga).

Oleh karena itu, rekomendasi utama dari para ahli adalah penggunaan headphone secara moderat.

Beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan antara lain membatasi durasi mendengarkan, menjaga volume suara pada tingkat yang wajar (biasanya di bawah 60% dari volume maksimal), serta memberikan jeda secara berkala agar telinga beristirahat.

Prinsip ini berlaku universal, baik untuk headphone Bluetooth premium seperti yang diulas dalam Review 1More Dual Driver ANC Pro, maupun model entry-level yang dirancang untuk mobilitas tinggi seperti Headphone Genius HS-940BT Bluetooth.

Penelitian Jangka Panjang dan Pasar yang Terus Berkembang

Meski dinyatakan aman berdasarkan standar saat ini, komunitas ilmiah mengakui perlunya penelitian jangka panjang untuk terus memantau potensi efek kesehatan dari penggunaan perangkat nirkabel secara masif, seiring dengan penetrasi teknologi yang semakin dalam ke kehidupan sehari-hari.

Dinamika ini berjalan beriringan dengan perkembangan pasar headphone Bluetooth itu sendiri, yang terus menghadirkan inovasi, dari model dengan sertifikasi khusus seperti Mercedes-Benz Wireless Headphone 2 hingga desain yang mengusung tema retro untuk menarik segmen pasar tertentu.

Dengan memahami fakta ilmiah yang ada, pengguna dapat membuat keputusan yang lebih informasional. Kekhawatiran berlebihan tentang radiasi otak dari headphone Bluetooth tampaknya tidak didukung oleh bukti ilmiah terkini.

Sebaliknya, menjaga kesehatan pendengaran dengan mengatur volume dan durasi penggunaan justru menjadi langkah preventif yang lebih konkret dan berdampak langsung.

Pilihan produk pun kini semakin beragam, memungkinkan setiap pengguna menemukan perangkat yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup mereka, tanpa perlu diliputi kecemasan yang tidak berdasar.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU