Selular.id – Harga iPhone 17 Air di Indonesia kembali mengalami penurunan signifikan, kali ini hingga Rp 3 juta, menjelang tutup tahun 2025.
Penurunan ini membuat ponsel flagship tipis Apple itu semakin terjangkau dibanding harga perdananya pada Oktober lalu.
Berdasarkan pantauan di Blibli, salah satu Apple Authorized Reseller Flagship Store, varian dengan memori internal 256 GB yang awalnya dibanderol Rp 21.249.000 kini dijual dengan harga Rp 17.999.000.
Penurunan ini merupakan kelanjutan dari tren sebelumnya, di mana harga sempat turun menjadi Rp 20.611.530 di pertengahan Desember.
Gelombang diskon akhir tahun ini berpotensi meningkatkan daya tarik iPhone 17 Air di pasar premium Indonesia, terutama bagi konsumen yang mengincar desain ramping dan performa terbaru Apple dengan harga yang lebih masuk akal.
Penurunan harga yang cukup agresif ini terjadi dalam rentang waktu yang relatif singkat sejak peluncurannya.
Fenomena ini menarik untuk diamati dalam konteks dinamika pasar gadget premium, di mana penyesuaian harga sering kali dilakukan untuk menjaga daya saing dan merespons permintaan konsumen di periode tertentu, seperti akhir tahun.
Dengan banderol yang kini lebih terjangkau, iPhone 17 Air berpotensi memperluas jangkauan pembeli dan bersaing lebih ketat di segmen high-end.
Baca Juga:
Spesifikasi dan Fitur Unggulan iPhone 17 Air
Lantas, apa yang ditawarkan iPhone 17 Air sehingga pantas disebut sebagai ponsel premium?
Dari sisi desain, ponsel ini hadir dengan bodi yang sangat ramping, dengan dimensi 156,2 x 74,7 x 5,64 mm dan bobot hanya 165 gram.
Material titanium pada rangka memberikan kesan premium sekaligus menjamin kekokohan.
Apple tetap mempertahankan elemen fungsional seperti Action Button dan Camera Control di bodi untuk akses cepat ke berbagai fungsi dan kamera.
Pada bagian depan, iPhone 17 Air mengusung layar Super Retina XDR OLED berukuran 6,5 inci dengan resolusi 2732 x 1260 piksel.
Layar ini mendukung teknologi ProMotion untuk refresh rate adaptif hingga 120 Hz, dilapisi kaca pelindung Ceramic Shield 2, dan mampu mencapai kecerahan puncak hingga 3.000 nits.
Fitur Dynamic Island di bagian atas layar tidak hanya menampung kamera depan 18 MP, tetapi juga berfungsi menampilkan notifikasi dan aktivitas secara dinamis.
Untuk urusan fotografi, iPhone 17 Air mengandalkan kamera utama 48 MP dengan lensa 26 mm, aperture f/1.6, dan dukungan Optical Image Stabilization (OIS).
Kamera ini menawarkan fleksibilitas dengan mode pemotretan 24 MP dan 48 MP, memungkinkan pengguna memilih antara efisiensi penyimpanan atau kualitas gambar resolusi tinggi.
Performa dijamin oleh chipset Apple A19 Pro yang dibangun dengan fabrikasi 3 nm.
Chip ini dilengkapi CPU 6 core, GPU 5 core, serta Neural Engine 16 core untuk menangani tugas-tugas berbasis kecerdasan artifisial (AI) dan grafis secara efisien.
Ponsel ini hadir dalam pilihan penyimpanan internal 256 GB, 512 GB, dan 1 TB, tanpa dukungan slot kartu memori tambahan.
Dari segi ketahanan baterai, iPhone 17 Air diklaim mampu bertahan hingga 27 jam untuk pemutaran video, dengan dukungan pengisian cepat 20 watt via port USB-C.
Fitur kelengkapan lainnya mencakup konektivitas 5G, Dual SIM, WiFi 7, Bluetooth 6, NFC, Face ID, serta sertifikasi ketahanan air dan debu IP68.
Sebagai bagian dari ekosistem Apple, iPhone 17 Air juga mendukung berbagai fitur Apple Intelligence.
Di antaranya adalah Image Playground untuk menghasilkan gambar AI, Image Wand untuk editing intuitif, Genmoji untuk membuat emoji personal, Writing Tools untuk asistensi menulis, dan Photo Eraser untuk menghapus objek yang tidak diinginkan dari foto.
Ponsel ini tersedia dalam pilihan warna Space Black, Cloud White, Light Gold, dan Sky Blue.
Posisi di Pasar dan Prospek Ke Depan
Penurunan harga iPhone 17 Air ini terjadi dalam lanskap pasar smartphone yang semakin kompetitif.
Di segmen ponsel tipis dan ringan, Apple tidak hanya berhadapan dengan rival lama tetapi juga dengan pendatang baru yang menawarkan spesifikasi menarik dengan harga lebih agresif.
Penyesuaian harga bisa menjadi strategi untuk mempertahankan relevansi dan menarik minat konsumen yang sebelumnya ragu karena faktor harga.
Perkembangan harga jual kembali atau pasar sekunder juga patut menjadi pertimbangan.
Seperti dilaporkan sebelumnya, harga iPhone Air seken sempat mengalami penurunan yang cukup dalam, yang turut mempengaruhi persepsi nilai dan daya tahan harga perangkat baru.
Di sisi lain, hadirnya perangkat seperti Motorola X70 Air yang menawarkan konsep serupa dengan banderol yang jauh lebih rendah, menambah warna persaingan di segmen ini.
Ke depan, minat konsumen terhadap iPhone 17 Air pasca-penurunan harga ini akan menjadi indikator penting.
Apakah strategi ini berhasil mendongkrak penjualan di kuartal terakhir 2025, atau justru menciptakan ekspektasi untuk penurunan harga lebih lanjut?
Sementara itu, Apple sendiri terus berinovasi, dengan kabar mengenai perangkat lipat (foldable) yang dikabarkan akan mengganti Face ID dengan Touch ID samping dan rencana rilis di tahun 2026.
Kehadiran kategori baru ini di masa depan bisa menggeser perhatian dari lini produk konvensional, termasuk seri Air.
Bagi konsumen, momen ini bisa menjadi kesempatan untuk memiliki perangkat flagship Apple dengan investasi yang lebih rendah.
Namun, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan siklus produk, mengingat inovasi teknologi terus bergulir.
Keputusan pembelian kini tidak hanya tentang spesifikasi hari ini, tetapi juga tentang bagaimana perangkat tersebut akan tetap relevan di tengah gempuran inovasi, termasuk tren perangkat lipat yang diprediksi akan segera hadir dari Apple.




