Selular.id – Pengguna Android yang kerap merasa baterai ponselnya cepat habis mungkin perlu mengecek aplikasi default yang satu ini: Google Chrome. Browser bawaan sistem operasi Google tersebut ternyata bisa menguras daya baterai hingga 13% dalam periode 24 jam, bahkan saat aplikasi tidak sedang dibuka secara aktif. Fakta ini mengungkap salah satu penyebab tersembunyi dari masalah daya tahan baterai yang kerap dikeluhkan.
Sebagai browser default di Android, Chrome sering kali beroperasi di latar belakang tanpa disadari pengguna. Aktivitas ini terjadi, misalnya, saat pengguna membuka artikel dari aplikasi Google atau halaman Discover. Meskipun pengguna telah menetapkan browser lain sebagai default, konten dari sumber tersebut sering kali tetap dirender menggunakan penampil berbasis Chrome, kecuali pengguna secara spesifik mengaktifkan opsi “Buka halaman web di aplikasi”.
Masalahnya diperparah oleh fakta bahwa banyak aplikasi populer seperti Facebook dan Instagram menggunakan browser internal mereka sendiri. Di perangkat Android, browser internal ini menggunakan mesin web Chromium, yang merupakan inti dari Chrome. Hal ini berarti, meski pengguna merasa tidak membuka Chrome, proses-proses terkait browser tersebut bisa tetap berjalan dan mengonsumsi daya. Seringkali, tidak ada indikasi visual yang jelas hingga baterai tiba-tiba tersisa 15% dan kecemasan akan daya rendah mulai muncul.
Mengapa Chrome Sangat Boros Baterai?
Konsumsi baterai yang signifikan dari Chrome berasal dari berbagai proses latar belakang yang terus berjalan. Setiap proses ini perlu terhubung ke internet, meminta informasi baru dari server, serta mengirim dan menerima data. Akumulasi aktivitas kecil-kecilan ini, yang berlangsung sepanjang hari, pada akhirnya dapat menghabiskan persentase daya yang cukup besar. Fitur-fitur yang dirancang untuk mempercepat pengalaman browsing, seperti pra-pemuatan halaman dan sinkronisasi data antar perangkat, turut berkontribusi pada pemborosan ini.
Untungnya, pengguna memiliki opsi untuk melakukan trade-off: menonaktifkan beberapa fitur Chrome demi memperpanjang usia baterai. Ini sejalan dengan berbagai tips menghemat baterai di smartphone Android yang sering dibagikan, di mana pengaturan aplikasi menjadi kunci. Beberapa ponsel Android bahkan mengizinkan pengguna untuk membatasi kemampuan Chrome berjalan di latar belakang secara langsung.
Baca Juga:
Langkah-Langkah Mengurangi Konsumsi Baterai Chrome
Berikut adalah beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan untuk membatasi daya yang digunakan oleh Chrome, dengan konsekuensi tertentu pada kenyamanan fitur.
1. Nonaktifkan Data Latar Belakang: Cara tercepat adalah dengan menekan lama ikon Chrome di layar beranda, lalu pilih “Info Aplikasi” > “Penggunaan data seluler”. Di sana, matikan toggle untuk “Data latar belakang”. Metode alternatif adalah melalui Settings > Apps > Chrome > Mobile data usage.
2. Matikan Pra-Pemuatan Halaman: Di dalam aplikasi Chrome, ketuk ikon tiga titik di pojok kanan atas, lalu buka Settings > Privacy and security > Preload pages. Pilih opsi “No preloading”. Tindakan ini akan membuat halaman web membutuhkan waktu lebih lama untuk terbuka, tetapi dapat menghemat baterai.
3. Hentikan Sinkronisasi yang Tidak Perlu: Kembali ke Settings di Chrome, ketuk nama Anda, lalu nonaktifkan sinkronisasi untuk data yang tidak perlu disinkronkan ke perangkat lain. Mengurangi aktivitas sinkronisasi dapat menghemat daya.
4. Kelola Notifikasi dan Layanan Google: Di Settings Chrome, buka Site Settings > Notifications untuk mematikan notifikasi secara global atau per situs. Selain itu, di bagian Google Services, nonaktifkan “Improve search suggestions” untuk mencegah setiap ketikan di address bar dikirim ke server pencarian.
5. Kendalikan Auto-play dan Autocomplete: Untuk menghemat daya lebih lanjut, buka www.google.com di Chrome, scroll ke bawah, pilih Settings > Search Settings. Di tab “Other Settings”, atur “Auto-play video previews” menjadi hanya di Wi-Fi atau nonaktif sama sekali. Di bawahnya, nonaktifkan juga “Autocomplete with trending searches”.
Langkah-langkah di atas menunjukkan bahwa meningkatkan daya tahan baterai sering kali merupakan soal kompromi. Pengguna harus mempertimbangkan antara kenyamanan fitur seperti loading cepat dan saran pencarian yang cerdas, dengan keinginan untuk memiliki baterai yang lebih tahan lama. Bagi yang tidak terlalu bergantung pada fitur-fitur tersebut, menonaktifkannya bisa menjadi solusi sederhana. Selain mengoptimalkan aplikasi, memastikan perangkat mendukung jaringan efisien seperti 5G juga bisa jadi pertimbangan, yang bisa dicek melalui cara cek HP support 5G di Android dan iPhone.
Pendekatan serupa sebenarnya telah menjadi tren dalam pengembangan Android, di mana efisiensi daya menjadi prioritas, sebagaimana pernah diusung oleh Android P dengan fitur penghemat baterainya. Bagi pengguna yang ingin eksplorasi lebih jauh, mempertimbangkan aplikasi Android berbayar yang bisa diganti dengan alternatif gratis, termasuk mungkin browser alternatif, juga bisa menjadi bagian dari strategi mengelola daya perangkat. Pada akhirnya, memahami dan mengontrol aplikasi default seperti Chrome adalah langkah proaktif untuk mengatasi kecemasan baterai sehari-hari.




