Kamis, 27 November 2025
Selular.ID -

Xiaomi Ubah Strategi: Fokus ke Ekosistem, Kurangi Smartphone

BACA JUGA

Selular.id – Xiaomi secara resmi mengubah haluan strategisnya dengan mengurangi drastis jumlah smartphone baru yang dirilis setiap tahun.

Perubahan fundamental ini menggeser fokus perusahaan dari kuantitas menuju kualitas dan integrasi ekosistem yang lebih dalam.

Transformasi terjadi di tengah tanda-tanda pemulihan pasar smartphone global yang justru membuat keputusan Xiaomi semakin menarik untuk dikulik.

Menurut laporan kuartal kedua 2025, pendapatan smartphone Xiaomi justru turun 2% year-on-year, bertolak belakang dengan pertumbuhan pasar secara keseluruhan.

Fakta ini menguatkan sinyal bahwa smartphone bukan lagi mesin pertumbuhan utama perusahaan.

Di balik penurunan di segmen smartphone, bisnis lain Xiaomi justru menunjukkan performa gemilang dengan divisi AIoT (Artificial Intelligence of Things) mencetak kenaikan 44,7% senilai 38,7 miliar yuan.

Lei Jun, pendiri dan CEO Xiaomi, telah merumuskan strategi “Human-Car-Home” sebagai pilar visi perusahaan untuk dekade mendatang.

Dalam kerangka ini, smartphone diposisikan sebagai simpul pusat yang menghubungkan kendaraan listrik, perangkat rumah pintar, dan platform bertenaga AI.

Nilai produk tidak lagi ditentukan terutama oleh spesifikasi atau harga, melainkan oleh pengalaman perangkat lunak dan kinerja ekosistem secara keseluruhan.

Kantor Pusat Xiaomi

Dukungan Perangkat Lunak yang Lebih Panjang

Untuk mendukung transformasi ini, Xiaomi memperpanjang dukungan perangkat lunak untuk model-model utama.

Seri Xiaomi 15 dan Redmi Note 14 kini menerima empat pembaruan OS dan enam tahun tambalan keamanan.

Kebijakan ini menyamai standar yang diterapkan merek seperti Samsung dan Apple, menunjukkan komitmen Xiaomi terhadap keberlanjutan digital.

Transisi dari MIUI ke HyperOS memaksa Xiaomi untuk mengurangi fragmentasi produk dan menstandarisasi platform global.

Pengalaman Xiaomi di India menjadi pelajaran berharga yang mempercepat perubahan strategi ini.

Pengiriman perusahaan di India anjlok 42% year-on-year di awal 2025, menyebabkan jatuhnya peringkat dari pertama menjadi keenam dalam pangsa pasar.

Penataan Ulang Merek yang Lebih Jelas

Xiaomi merespons dengan menetapkan peran yang lebih jelas untuk setiap sub-merek.

Redmi kini difokuskan pada pasar massal, Xiaomi mencakup segmen menengah hingga premium, Poco berkonsentrasi pada performa, sementara Civi melayani pengguna yang sadar desain.

HyperOS berfungsi sebagai fondasi global untuk mengurangi variasi regional dan menyederhanakan pemeliharaan.

Perusahaan juga mengurangi upaya di kategori niche dengan mengkonfirmasi tidak akan ada Mix Fold 5 tahun ini, sementara Civi 5 Pro tetap eksklusif untuk China.

Perangkat lipat memerlukan investasi R&D yang signifikan dan masih mewakili porsi kecil dari pasar.

Xiaomi lebih memilih mengalirkan sumber daya ke area seperti integrasi phone-to-car dan sistem smart cockpit, di mana mereka melihat nilai strategis yang lebih besar.

Transformasi ini mengingatkan pada evolusi Apple dari perusahaan komputer menjadi raksasa ekosistem, meski Xiaomi melakukannya dengan pendekatan yang lebih terbuka dan beragam.

Seperti yang terungkap dalam rencana peluncuran global Poco F8 Series dan Xiaomi 17, fokus kini pada produk-produk yang benar-benar memiliki diferensiasi jelas.

Bisnis kendaraan listrik Xiaomi juga menunjukkan performa impresif dengan menghasilkan lebih dari 20 miliar yuan pendapatan kuartalan, didorong permintaan kuat untuk model SU7 dan YU7.

Angka-angka ini memperkuat strategi baru perusahaan yang menempatkan smartphone sebagai bagian dari ekosistem yang lebih besar, bukan sebagai produk mandiri.

Seperti yang tercermin dalam strategi Xiaomi di 2023, perusahaan telah menunjukkan konsistensi dalam menyesuaikan pendekatan bisnisnya dengan dinamika pasar yang berubah.

Perubahan ini juga sejalan dengan upaya Xiaomi untuk menggebrak pasar smartphone dengan cara yang lebih terfokus dan berkelanjutan.

Dalam praktiknya, perubahan strategi berarti konsumen akan melihat lebih sedikit model smartphone Xiaomi setiap tahun, tetapi masing-masing akan mendapat perhatian dan dukungan yang lebih komprehensif.

Integrasi dengan produk lain dalam ekosistem Xiaomi juga menjadi nilai tambah yang semakin penting, menciptakan pengalaman pengguna yang lebih kohesif.

Perubahan strategi Xiaomi ini mencerminkan kematangan industri smartphone secara keseluruhan.

Di era di mana setiap orang sudah memiliki ponsel, pertumbuhan tidak lagi datang dari menjual lebih banyak unit, melainkan dari menciptakan nilai tambah melalui integrasi dan pengalaman yang superior.

Sejarah strategi Xiaomi mempertahankan posisi juara menunjukkan kemampuan adaptasi perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar yang terus berubah.

Bagi konsumen, perubahan ini membawa kabar baik – lebih sedikit pilihan yang membingungkan, lebih banyak produk yang benar-benar berkualitas dan didukung dalam jangka panjang.

Langkah Xiaomi mungkin akan diikuti oleh pesaing lainnya dalam industri yang semakin jenuh, di mana masa depan bukan tentang siapa yang meluncurkan paling banyak model, melainkan siapa yang bisa menciptakan ekosistem paling kohesif dan bernilai.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU