Selular.id – TikTok secara resmi meluncurkan TikTok One, platform terpadu yang dirancang untuk mempermudah kolaborasi antara brand dan kreator.
Solusi baru ini bertujuan mengatasi kerumitan proses kampanye pemasaran yang selama ini sering dihadapi pelaku industri kreatif digital.
Dengan TikTok One, semua kebutuhan pemasaran kini dapat diakses dalam satu tempat, mulai dari pencarian kreator yang tepat, mitra produksi, hingga inspirasi materi iklan.
Platform ini menghadirkan ekosistem lengkap dengan dukungan artificial intelligence (AI) untuk memangkas proses panjang menjadi lebih efisien.
Tujuannya jelas: membuat kampanye pemasaran brand lebih berdampak dan mencapai hasil optimal dalam waktu singkat.
Peluncuran TikTok One semakin memperkuat posisi platform tersebut dalam ekosistem digital Indonesia yang terus berkembang pesat.
Fitur utama yang dulunya dikenal sebagai TikTok Creator Marketplace kini bertransformasi menjadi ‘Branded content with creators’.
Dalam fitur ini, brand dapat mengatur seluruh alur kerja, mengundang kreator yang sesuai, hingga melakukan negosiasi harga secara langsung dalam satu platform terintegrasi.
Kemudahan ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas kolaborasi antara kedua belah pihak.

Bagi brand yang membutuhkan konten dalam jumlah besar dengan waktu produksi cepat, TikTok One menyediakan fitur ‘Creator content at scale’.
Fitur yang sebelumnya bernama TikTok Creative Challenge ini memungkinkan pengiklan bekerja sama dengan hingga 30 kreator terkurasi sekaligus.
Yang menarik, seluruh proses produksi iklan berkualitas dapat diselesaikan hanya dalam waktu 7 hari.
Fleksibilitas distribusi konten juga menjadi keunggulan platform ini.
Konten yang dihasilkan dapat ditayangkan di akun kreator, akun brand, atau didorong melalui Spark Ads sesuai kebutuhan kampanye.
Pendekatan multi-channel ini memberikan kebebasan bagi brand untuk menentukan strategi distribusi yang paling efektif.
Baca Juga:
Peluang Monetisasi yang Lebih Terbuka untuk Kreator
Di sisi lain, TikTok One membuka peluang monetisasi yang lebih luas bagi kreator. Terdapat dua cara bagi kreator untuk bergabung dalam sebuah proyek kolaborasi.
Pertama, dengan menerima undangan langsung dari brand, dan kedua melalui pendaftaran mandiri menggunakan fitur ‘Open Applications’.
Pilihan ini memberikan fleksibilitas bagi kreator dalam menentukan jenis proyek yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka.
Sistem pembayaran yang ditawarkan pun lebih fleksibel dibandingkan sebelumnya.
Kreator kini dapat memilih antara opsi bayaran tetap atau sistem bagi hasil, tergantung kesepakatan dalam proyek kolaborasi.
Fleksibilitas ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi kreator dalam berbagai kampanye pemasaran.
Perkembangan ini sejalan dengan upaya TikTok dalam memberdayakan kreator lokal, seperti yang terlihat dari peluncuran fitur ‘TikTok for Artist’ beberapa waktu lalu.
Platform terus berinovasi untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri kreatif digital di Indonesia.
Dukungan AI dalam Proses Kreatif
Untuk melengkapi kecanggihan platform, TikTok menyematkan TikTok Symphony Assistant.
Asisten virtual berbasis AI ini siap membantu brand dan kreator dalam seluruh proses kreatif.
Kemampuannya cukup lengkap, mulai dari pembuatan skrip berdasarkan insight data, penerjemahan dan dubbing video ke berbagai bahasa, hingga transformasi gambar statis menjadi video animasi secara instan.
Integrasi AI dalam platform ini diharapkan dapat mempercepat proses kreatif tanpa mengorbankan kualitas konten.
Brand dan kreator dapat memanfaatkan teknologi ini untuk menghasilkan konten yang lebih relevan dengan target audiens mereka.
Kehadiran TikTok One juga menarik perhatian dalam konteks perkembangan platform digital di Indonesia.
Seperti yang pernah disoroti media asing, pemerintah Indonesia aktif mengawasi operasional platform digital termasuk TikTok.
Pengawasan ini penting untuk memastikan perkembangan industri yang sehat dan berkelanjutan.
Dalam persaingan pasar e-commerce Indonesia yang semakin ketat, dimana Shopee dan TikTok Shop mendominasi, inovasi seperti TikTok One dapat menjadi nilai tambah bagi platform tersebut.
Kolaborasi yang efektif antara brand dan kreator berpotensi meningkatkan engagement pengguna dan memperkuat posisi kompetitif.
Namun, perkembangan ini juga mengingatkan pada pentingnya menjaga persaingan sehat di industri digital.
Seperti yang pernah disinggung sebelumnya, Indonesia perlu mencegah praktik monopoli dalam ekosistem digital untuk melindungi kepentingan konsumen dan pelaku usaha lokal.
Peluncuran TikTok One menandai babak baru dalam kolaborasi digital antara brand dan kreator.
Platform ini tidak hanya menyederhanakan proses, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang lebih besar bagi seluruh pemangku kepentingan.
Perkembangan selanjutnya dari implementasi TikTok One di Indonesia akan menjadi perhatian banyak pihak dalam industri kreatif digital.



