Selular.id – Telkomsel bergerak cepat menangani dampak bencana hidrometeorologi yang melanda tiga provinsi di Sumatera. Banjir dan tanah longsor menyebabkan pemadaman listrik masif yang mempengaruhi layanan telekomunikasi dan aktivitas masyarakat. Operator seluler ini berkomitmen mempercepat pemulihan jaringan sekaligus menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Vice President Consumer Business Area Sumatera Telkomsel, Saki Hamsat Bramono, menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah yang terjadi. “Kami turut berduka atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di berbagai wilayah Sumatera. Di tengah tantangan akses dan infrastruktur yang masih sulit, kami berkomitmen untuk terus hadir dan memaksimalkan seluruh upaya untuk mempercepat pemulihan jaringan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (28/11/2025).
Bramono menegaskan komitmen Telkomsel tidak hanya pada pemulihan infrastruktur telekomunikasi, tetapi juga perluasan bantuan kemanusiaan melalui kerja sama dengan berbagai pihak. Upaya ini bertujuan meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana, terutama di wilayah-wilayah dengan akses terbatas.
Kondisi Infrastruktur Telekomunikasi Pasca Bencana
Gangguan signifikan masih terjadi pada ribuan site dan BTS di ketiga provinsi. Di Aceh, lebih dari 1.430 site, 2.400 BTS, dan 15 STO (Sentral Telepon Otomat) mengalami gangguan akibat pemadaman listrik, robohnya tower SUTET, serta terputusnya akses jalan. Kondisi ini memerlukan dukungan khusus untuk proses pemulihan, termasuk penggunaan perahu karet dan perangkat satelit.
Wilayah Sumatera Utara menghadapi tantangan serupa dengan sekitar 1.100 site, 1.900 BTS, dan 10 STO yang masih terdampak. Gangguan terutama terkonsentrasi di Gunung Sitoli, Teluk Dalam, dan Sibolga, yang disebabkan oleh FO cut (pemutusan kabel fiber optik) di ruas jalur Sibolga–Barus. Sementara di Sumatera Barat, gangguan terjadi pada lebih dari 190 site, 360 BTS, serta 1 STO dengan kerusakan infrastruktur dan jalur backbone di beberapa titik.
Baca Juga:
Bantuan Sosial untuk Masyarakat Terdampak
Selain fokus pada pemulihan jaringan, Telkomsel secara paralel menyalurkan bantuan sosial bagi masyarakat terdampak. Di Aceh Singkil, bantuan sembako dan air bersih telah disalurkan untuk lebih dari 400 kepala keluarga (KK) pengungsi. Sementara di posko tanggap bencana wilayah Pidie Jaya, bantuan menjangkau lebih dari 1.200 KK.
Bantuan juga merambah ke wilayah Sumatera Utara dengan kehadiran dapur umum untuk masyarakat terdampak di Sibolga. Distribusi sembako dan air bersih dilakukan untuk masyarakat di Sipirok, Tapanuli Selatan, serta beberapa titik lainnya di Provinsi Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat melalui posko kemanusiaan setempat.
Upaya serupa dalam penanganan bencana juga pernah dilakukan operator lain, seperti yang tercatat dalam program Mobil Klinik Indosat Ooredoo yang memberikan bantuan untuk bencana di seluruh Indonesia. Selain itu, Indosat Ooredoo juga pernah menerjunkan mobil klinik dan pulsa darurat ke NTT dan NTB dalam situasi darurat serupa.
Koordinasi dengan Pihak Terkait
Telkomsel terus berkoordinasi erat dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk mendukung percepatan pemulihan. Koordinasi ini penting untuk memastikan bantuan kemanusiaan dapat menjangkau masyarakat terdampak secara tepat sasaran. Perusahaan juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengutamakan keselamatan selama masa darurat bencana.
Dalam situasi darurat seperti ini, masyarakat dapat memanfaatkan berbagai tools digital untuk memantau perkembangan. Seperti aplikasi dan situs pemantau banjir yang dapat membantu dalam mengantisipasi dan menanggapi kondisi darurat.
Pemulihan jaringan telekomunikasi pascabencana menjadi prioritas utama mengingat perannya yang krusial dalam koordinasi penanganan darurat. Layanan komunikasi yang stabil diperlukan untuk mendukung aktivitas masyarakat, koordinasi tim penyelamat, serta distribusi informasi penting kepada publik.
Ke depan, Telkomsel akan terus memantau perkembangan kondisi dan menyesuaikan strategi penanganan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Perusahaan berkomitmen untuk menjaga keberlangsungan layanan telekomunikasi sambil terus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat yang terdampak bencana.
