Sabtu, 6 Desember 2025
Selular.ID -

Operator Telco Raksasa PHK 15.000 Karyawan, Restrukturisasi Terbesar Sejarah

BACA JUGA

Selular.id – Verizon Communications berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terbesar sepanjang sejarah perusahaan dengan memangkas sekitar 15.000 karyawan di Amerika Serikat.

Langkah drastis ini diambil di tengah tekanan persaingan ketat di industri telekomunikasi dan menjadi bagian dari upaya restrukturisasi yang dipimpin CEO baru Dan Schulman.

Menurut sumber yang dikutip Reuters, Jumat (14/11/2025), PHK yang mencakup sekitar 15% tenaga kerja Verizon ini dapat dimulai paling cepat pekan depan.

Pemotongan ini juga akan mengurangi lebih dari 20% jajaran manajemen non-serikat pekerja.

Selain itu, Verizon berencana mengubah sekitar 180 gerai ritel milik perusahaan menjadi gerai waralaba sebagai bagian dari transformasi bisnis.

Schulman yang baru menjabat pada awal Oktober setelah bertahun-tahun memimpin PayPal masuk di tengah agresivitas promosi AT&T dan T-Mobile.

Persaingan semakin ketat terutama saat peluncuran iPhone terbaru yang dibanjiri diskon dan tawaran tukar tambah dari pesaing.

“Verizon membutuhkan transformasi biaya dan restrukturisasi fundamental pada pengeluaran kami. Kami akan menjadi bisnis yang lebih sederhana, ramping, dan lebih gesit,” ujar Schulman dalam pernyataan sebelumnya.

Pernyataan ini semakin relevan dengan rencana restrukturisasi besar-besaran yang langsung diambil Schulman setelah diangkat sebagai CEO Verizon.

Tekanan Persaingan dan Kinerja Kuartalan

Langkah restrukturisasi ini datang di saat Verizon menghadapi tantangan berat untuk menarik pelanggan baru.

Sementara pesaing lama seperti AT&T dan T-Mobile menawarkan paket lebih murah, operator kabel seperti Comcast dan Charter mulai memperluas bisnis layanan seluler dengan menggabungkan paket seluler dan internet berkecepatan tinggi.

Data kuartal III 2024 menunjukkan Verizon hanya menambah 44.000 pelanggan seluler pascabayar, tertinggal jauh dari AT&T.

T-Mobile bahkan memimpin dengan tambahan lebih dari 1 juta pelanggan bersih.

Kinerja ini mencerminkan tantangan serius yang dihadapi Verizon dalam mempertahankan daya saing di pasar yang semakin kompetitif.

Dinamika persaingan di industri telekomunikasi global memang sedang mengalami perubahan signifikan.

Tidak hanya operator besar yang bersaing ketat, munculnya MVNO yang didukung pesohor turut mempersulit lanskap kompetisi dengan menawarkan alternatif layanan yang lebih menarik bagi konsumen.

Strategi Baru dan Tantangan Retensi Pelanggan

Schulman sebelumnya menegaskan tidak ingin menaikkan harga layanan, mengakui bahwa ketergantungan Verizon pada strategi kenaikan harga tanpa pertumbuhan pelanggan tidak berkelanjutan.

Verizon saat ini dikenal sebagai operator dengan tarif tertinggi di sektor telekomunikasi AS.

Analis MoffettNathanson, Craig Moffett, mengatakan fokus utama CEO baru adalah menghentikan kehilangan pelanggan, yang dapat memerlukan subsidi besar untuk perangkat premium bagi pelanggan.

Namun, ia mempertanyakan apakah penghematan biaya dari PHK akan cukup mengimbangi biaya retensi pelanggan yang lebih tinggi.

“Pertanyaan yang jelas adalah bagaimana Verizon berencana membayar itu. Sekarang kita tahu,” kata Moffett.

“Yang belum kita ketahui adalah apakah penghematan biaya ini benar-benar akan membantu menutupi biaya retensi pelanggan yang lebih tinggi,” tambahnya.

Restrukturisasi di Verizon ini terjadi dalam konteks transformasi besar-besaran di industri teknologi dan telekomunikasi global.

Seperti yang dialami perusahaan teknologi lain yang pernah mengalami restrukturisasi signifikan, langkah-langkah drastis seringkali diperlukan untuk menjaga kelangsungan bisnis di tengah perubahan pasar.

Ekspansi Masa Lalu dan Kondisi Karyawan

Dalam beberapa tahun terakhir, Verizon justru melakukan serangkaian ekspansi besar.

Perusahaan menghabiskan US$52 miliar untuk akuisisi spektrum midband dalam lelang 2021 guna memperkuat jaringan 5G.

Verizon juga mengakuisisi Frontier Communications senilai US$20 miliar dan membeli operator prabayar TracFone Wireless seharga US$6 miliar.

Pada akhir 2024, Verizon memiliki sekitar 100.000 karyawan di AS, setelah memangkas hampir 20.000 posisi selama tiga tahun terakhir.

Tahun lalu perusahaan juga mengurangi 4.800 pekerja melalui program pemisahan sukarela dan mencatat biaya hampir US$2 miliar.

Respons pasar terhadap kabar PHK ini cukup positif dengan saham Verizon naik sekitar 1,5%.

Namun dalam tiga tahun terakhir, saham perusahaan cenderung stagnan dengan kenaikan hanya 8%, jauh di bawah lonjakan hampir 70% indeks S&P 500.

Transformasi yang dipimpin Schulman ini akan menjadi ujian penting bagi masa depan Verizon.

Keberhasilan atau kegagalan strategi restrukturisasi ini tidak hanya akan menentukan nasib perusahaan, tetapi juga dapat mempengaruhi dinamika persaingan di industri telekomunikasi AS secara keseluruhan di tengah transisi menuju era 5G yang penuh tantangan.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU