Selular.id – CEO NVIDIA Jensen Huang sedang berada di Taiwan dengan agenda utama mengamankan alokasi produksi besar-besaran chip 3nm dari TSMC untuk memenuhi permintaan lini AI Rubin mendatang. Kunjungan ini terjadi di tengah lonjakan permintaan chip AI yang mendorong TSMC meningkatkan kapasitas produksi 3nm di pabrik Tainan sebesar 50%.
Menurut laporan UDN, Huang berencana mengunjungi fasilitas produksi TSMC di Tainan yang khusus menangani produksi massal chip 3nm. Kunjungan ini bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari negosiasi intensif untuk memperoleh porsi signifikan dari kapasitas produksi proses N3 TSMC. NVIDIA memproyeksikan kebutuhan chip yang sangat besar untuk arsitektur Rubin yang akan datang.
Permintaan NVIDIA yang masif ini sejalan dengan persiapan TSMC menambah kapasitas produksi bulanan di Southern Taiwan Science Park dari 100.000 wafer menjadi 160.000 wafer. Yang menarik, sebagian besar dari tambahan kapasitas ini dikabarkan akan dialokasikan secara eksklusif untuk NVIDIA, menunjukkan keyakinan kedua perusahaan terhadap prospek pasar AI.
Lonjakan permintaan chip AI ini terjadi bersamaan dengan persiapan NVIDIA merilis arsitektur Blackwell Ultra. Namun, fokus utama justru tertuju pada generasi berikutnya, Rubin, yang dianggap sebagai lompatan komputasi signifikan. NVIDIA disebut telah mendapatkan pelanggan untuk chip Rubin meski produksi massal baru akan dimulai dua kuartal mendatang.
Bagi TSMC, permintaan dari NVIDIA ini menjadi angin segar bagi pendapatan perusahaan. Pelanggan high-performance computing (HPC) seperti NVIDIA telah menjadi kontributor utama pendapatan TSMC, dan alokasi produksi 3nm untuk AI diprediksi akan menggerakkan pendapatan perusahaan selama beberapa kuartal ke depan.
Baca Juga:
Persaingan Ketat di Pasar Chip 3nm
Permintaan NVIDIA yang besar terhadap produksi 3nm TSMC terjadi di tengah persaingan ketat di pasar chip canggih. Sebelumnya, Qualcomm membagi produksi 3nm Snapdragon 8 Gen 4 antara TSMC dan Samsung sebagai strategi diversifikasi pasokan. Namun, NVIDIA tampaknya memilih fokus pada TSMC untuk memastikan kualitas dan kuantitas produksi.
Teknologi 3nm TSMC menjadi primadona bagi banyak perusahaan teknologi global. TSMC mempercepat produksi chip 3nm (N3e) lebih cepat dari jadwal untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat. Meski demikian, kapasitas produksi tetap terbatas dibandingkan tingginya permintaan dari berbagai vendor.
Persaingan tidak hanya datang dari perusahaan chip seperti Qualcomm, tetapi juga dari raksasa teknologi seperti Apple yang juga bergantung pada TSMC untuk produksi chip 3nm. Produksi chip 3nm TSMC sebelumnya dilaporkan tidak mencukupi kebutuhan Apple, menunjukkan betapa ketatnya persaingan untuk mendapatkan alokasi produksi.
Ekspansi Global dan Masa Depan Produksi
TSMC tidak hanya mengandalkan fasilitas produksi di Taiwan untuk memenuhi permintaan global. Perusahaan telah melakukan ekspansi ke berbagai negara, termasuk pabrik baru senilai Rp188 triliun di AS yang siap memproduksi chip 3nm. Ekspansi ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang TSMC dalam memenuhi permintaan chip canggih dari pelanggan global seperti NVIDIA.
Di sisi lain, pesaing utama TSMC, Samsung Foundry, juga tidak tinggal diam. Setelah TSMC, Samsung Foundry juga akan memproduksi massal chip 3nm, menambah dinamika persaingan dalam industri foundry chip canggih. Namun, untuk aplikasi AI high-end, NVIDIA tampaknya tetap memprioritaskan TSMC sebagai partner produksi utama.
Kunjungan rutin Jensen Huang ke Taiwan dan penekanannya pada pentingnya TSMC bagi NVIDIA menunjukkan betapa krusialnya hubungan kemitraan ini. Dalam setiap kunjungannya, Huang konsisten menyoroti peran vital TSMC dalam kesuksesan produk-produk NVIDIA, terutama di era ledakan AI seperti sekarang.
Dengan persiapan menuju teknologi yang lebih canggih seperti A16 (1.6nm), kolaborasi antara NVIDIA dan TSMC diprediksi akan terus berlanjut. Permintaan chip AI yang tidak menunjukkan tanda-tanda melambat membuat kedua perusahaan saling bergantung dalam mempertahankan posisi terdepan di industri teknologi global.
