Minggu, 23 November 2025
Selular.ID -

Meta Nonaktifkan Akun Facebook dan Instagram Bagi Pengguna di Bawah 16 Tahun

BACA JUGA

Selular.id – Meta mulai mengirimkan pemberitahuan penonaktifan akun kepada pengguna Facebook dan Instagram berusia di bawah 16 tahun di Australia.

Langkah ini menyongsong aturan baru pemerintah Australia yang melarang anak di bawah usia tersebut menggunakan media sosial, efektif 10 Desember 2025.

Perusahaan teknologi raksasa itu akan menutup akses akun yang sudah ada ketika kebijakan mulai berlaku.

Sementara untuk pengguna baru, pembatasan sudah dimulai lebih awal pada 4 Desember 2025 dimana mereka tidak lagi bisa membuat akun.

Meta menyatakan akun yang dinonaktifkan akan tetap tersimpan dan dapat diakses kembali setelah pengguna berusia 16 tahun.

Kebijakan ini merupakan respons terhadap amandemen Online Safety Act yang disahkan pemerintah federal Australia pada 29 November 2024.

Aturan baru mewajibkan platform media sosial melakukan upaya memadai untuk menegakkan larangan, dengan ancaman denda hingga 50 juta dolar Australia bagi perusahaan yang tidak mematuhi.

Tantangan terbesar yang dihadapi Meta dalam implementasi kebijakan ini adalah memverifikasi usia pengguna.

Banyak pengguna tidak memasukkan data umur secara akurat ketika mendaftar, menciptakan celah dalam sistem verifikasi.

Celah keamanan sekecil apa pun berpotensi membahayakan data pribadi pengguna, termasuk dokumen resmi yang tersimpan dalam sistem.

Risiko kebocoran data verifikasi bukan hal baru dalam industri teknologi.

Tahun lalu, 404 Media mengungkap AU10TIX, perusahaan penyedia layanan verifikasi identitas yang digunakan TikTok dan Uber, meninggalkan kredensial administratif terbuka di internet selama lebih dari setahun.

Insiden itu membuat data sensitif pengguna dapat diakses pihak tidak berwenang.

Dukungan dan Penolakan Terhadap Kebijakan

Perdana Menteri Anthony Albanese menyatakan kebijakan tersebut bertujuan mengurangi dampak buruk media sosial terhadap anak, mengembalikan masa kecil mereka, serta memberi ketenangan bagi orang tua.

Pernyataan ini sejalan dengan survei November 2024 yang menunjukkan 77% publik Australia mendukung kebijakan pembatasan usia media sosial.

Dorongan regulasi ini didukung berbagai faktor. Pada Mei 2024, pemerintah membentuk Joint Parliamentary Select Committee untuk menyelidiki dampak media sosial terhadap masyarakat.

Di periode yang sama, News Corp bersama gerakan 36months mengampanyekan peningkatan batas usia minimum menjadi 16 tahun dengan mengaitkan penggunaan media sosial pada peningkatan masalah kesehatan mental remaja.

Kampanye tersebut mendapat dukungan luas dari orang tua, politisi, pendidik, tenaga kesehatan, serta ditandatangani lebih dari 127.000 pendukung.

Kebijakan ini juga mendapat dukungan bipartisan dari berbagai kalangan politik di Australia.

Namun, tidak semua pihak setuju dengan pendekatan ini. Sebanyak 140 akademisi domestik dan internasional serta sejumlah organisasi kesehatan mental menilai larangan usia terlalu simplistis dan membutuhkan pendekatan regulasi yang lebih struktural.

Kelompok pegiat HAM juga menyatakan kebijakan tersebut berpotensi melanggar hak anak atas akses informasi dan privasi.

Proses Implementasi dan Tantangan ke Depan

Menariknya, laporan akhir komite parlemen di bulan November 2024 tidak merekomendasikan larangan usia.

Namun pemerintah tetap meloloskan aturan tersebut secara cepat dengan ruang konsultasi publik terbatas.

Kebijakan ini akan berlaku penuh pada akhir 2025, memberikan waktu bagi platform seperti Meta untuk menyesuaikan sistem mereka.

Meta sendiri telah memiliki pengalaman dalam mengelola kebijakan terkait usia pengguna.

Sebelumnya, platform tersebut melakukan berbagai penyesuaian fitur untuk melindungi pengguna muda, termasuk pengaturan privasi yang lebih ketat untuk akun remaja.

Implementasi kebijakan di Australia ini menjadi perhatian global karena dapat menjadi preseden bagi negara lain yang sedang mempertimbangkan regulasi serupa.

Banyak negara, termasuk Indonesia, masih memilih pendekatan berbeda dalam melindungi anak di dunia digital.

Seperti dilaporkan Selular.id sebelumnya, pemerintah Indonesia justru memfokuskan pada edukasi orang tua daripada pembatasan usia ketat.

Keberhasilan Meta dalam menerapkan sistem verifikasi usia yang akurat dan aman akan menjadi kunci sukses kebijakan ini.

Perusahaan perlu memastikan bahwa data pribadi pengguna yang digunakan untuk verifikasi tidak rentan terhadap kebocoran, mengingat sejarah insiden keamanan data di industri teknologi.

Perkembangan implementasi kebijakan pembatasan usia media sosial di Australia ini akan terus dipantau oleh regulator, praktisi industri, dan masyarakat global.

Hasil dari kebijakan ini dapat memberikan pembelajaran berharga bagi negara-negara lain yang sedang merumuskan regulasi perlindungan anak di era digital.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU