Kamis, 27 November 2025
Selular.ID -

Meta Larang AI Non-Meta di WhatsApp Mulai 2026

BACA JUGA

Selular.id – WhatsApp akan melarang penggunaan chatbot AI non-Meta di platformnya mulai 15 Januari 2026. Perubahan ketentuan layanan ini berarti pengguna tidak lagi dapat memanfaatkan ChatGPT, Copilot, atau asisten AI pihak ketiga lainnya dalam aplikasi perpesanan populer tersebut.

Keputusan ini menandai babak baru dalam strategi Meta untuk mengonsolidasi ekosistem AI di WhatsApp.

Pengumuman resmi dari WhatsApp menyebutkan bahwa larangan ini berlaku untuk semua jenis chatbot AI yang tidak dikembangkan oleh Meta. OpenAI telah mengonfirmasi akan meninggalkan WhatsApp bulan lalu, sementara Microsoft baru-baru ini mengumumkan bahwa Copilot tidak akan lagi tersedia di platform tersebut. Perubahan kebijakan ini akan berdampak signifikan bagi pengguna yang selama ini mengandalkan berbagai asisten AI untuk produktivitas sehari-hari.

Meskipun demikian, WhatsApp memberikan pengecualian khusus untuk bisnis yang menggunakan bot AI untuk melayani pelanggan. Perusahaan-perusahaan tersebut masih diizinkan terus beroperasi dengan model AI mereka. Kebijakan ini menunjukkan komitmen WhatsApp untuk tetap mendukung kebutuhan bisnis digital sambil memperketat kontrol terhadap penggunaan AI personal.

Meta bans third-party LLM chatbots in WhatsApp

Bagi pengguna ChatGPT di WhatsApp, tersedia opsi untuk melakukan migrasi riwayat percakapan mereka. Fasilitas ini memungkinkan pengguna memindahkan data percakapan mereka dengan ChatGPT sebelum batas waktu 15 Januari 2026. Namun, pengguna Copilot tidak mendapatkan kemudahan yang sama – mereka tidak akan bisa melakukan transfer riwayat percakapan.

Kebijakan baru WhatsApp ini bukanlah yang pertama kali dilakukan Meta dalam mengatur penggunaan teknologi di platformnya. Sebelumnya, Meta Larang ChatGPT di WhatsApp Mulai 2026 telah menjadi sinyal awal tentang perubahan arah strategi perusahaan. Keputusan ini juga sejalan dengan tren industri teknologi yang semakin ketat dalam mengatur integrasi AI pihak ketiga.

Dampak bagi Pengguna dan Bisnis

Perubahan kebijakan ini akan mempengaruhi jutaan pengguna WhatsApp di seluruh dunia. Banyak pengguna yang selama ini mengandalkan ChatGPT dan Copilot untuk berbagai keperluan, mulai dari membantu menulis pesan hingga mencari informasi, harus beralih ke solusi AI yang disediakan Meta. Transisi ini perlu dipersiapkan dengan matang mengingat waktu yang tersisa hanya sekitar enam minggu.

Untuk sektor bisnis, kebijakan baru justru memberikan kepastian. Perusahaan yang menggunakan bot AI untuk customer service tetap bisa beroperasi normal. Bahkan, Tanggapan Meta, Tencent, Hingga Moonton Terkait Kebijakan PSE di Indonesia menunjukkan komitmen perusahaan dalam menyesuaikan kebijakan dengan regulasi lokal. Pendekatan berbeda antara penggunaan personal dan bisnis ini mencerminkan pemahaman Meta tentang kebutuhan yang beragam di platformnya.

Industri teknologi tengah menyaksikan pergeseran signifikan dalam strategi platform digital besar. Seperti yang terjadi dengan Kebangkitan Dua Mesin Pencari Eropa Ecosia dan Qwant Melawan Dominasi Google, persaingan di sektor AI semakin ketat. Keputusan Meta untuk membatasi AI pihak ketiga di WhatsApp dapat dilihat sebagai upaya memperkuat posisi kompetitifnya di pasar AI yang sedang berkembang pesat.

Persiapan Menuju Implementasi

Dengan waktu implementasi yang semakin dekat, pengguna WhatsApp disarankan untuk mulai mempersiapkan transisi. Bagi pengguna ChatGPT, proses migrasi riwayat percakapan perlu dilakukan sebelum tenggat waktu. Sementara pengguna Copilot harus mencari alternatif lain untuk menyimpan percakapan penting mereka.

WhatsApp diharapkan akan memberikan panduan lebih detail mengenai solusi AI native yang akan tersedia bagi pengguna. Meta kemungkinan besar akan memperkenalkan fitur AI sendiri yang terintegrasi langsung dengan platform WhatsApp. Langkah ini akan memastikan pengguna tetap mendapatkan manfaat teknologi AI tanpa harus bergantung pada pihak ketiga.

Perkembangan kebijakan AI di platform digital terus menjadi perhatian berbagai pemangku kepentingan. Keputusan Meta ini mungkin akan diikuti oleh platform lainnya yang juga ingin mengontrol ekosistem AI mereka. Pengguna dan bisnis perlu terus memantau perkembangan ini untuk menyesuaikan strategi digital mereka di masa depan.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU