Selular.id – Realme secara resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan produsen kamera legendaris asal Jepang, Ricoh, untuk mengembangkan sistem kamera pada flagship terbarunya, Realme GT 8 Pro.
Kolaborasi ini menandai masuknya Realme ke dalam persaingan elit produsen smartphone yang bekerja sama dengan merek kamera ternama, mengikuti jejak Oppo-Hasselblad, Vivo-Zeiss, dan Xiaomi-Leica.
Chase Xu, Vice President and CMO Realme, menjelaskan bahwa kolaborasi ini lahir dari pemahaman bersama terhadap kegelisahan pengguna muda masa kini.
Ia mengidentifikasi dua masalah utama dalam fotografi mobile saat ini, yaitu perangkat keras yang semakin mirip antar satu perangkat dan algoritma pemrosesan gambar yang berlebihan sehingga justru menghilangkan keaslian sebuah foto.
“Orang-orang mulai bosan dengan foto ‘gaya sempurna’ yang itu-itu saja. Semakin banyak orang ingin menunjukkan gaya mereka sendiri, bukan meniru tampilan yang sama,” jelas Xu dalam pernyataan resminya.
Bagi yang belum familiar, Ricoh adalah perusahaan Jepang dengan sejarah panjang di dunia fotografi.
Salah satu seri andalannya, Ricoh GR, dikenal sebagai kamera saku favorit para fotografer jalanan global karena bentuknya yang ringkas, kualitas gambar tajam, serta kemampuannya menangkap momen secara cepat dengan warna yang otentik.
Kolaborasi ini bukan sekadar menempelkan logo Ricoh pada watermark Realme, melainkan kerja sama mendalam antara tim Research and Development (R&D) kedua perusahaan.
Realme GT 8 Pro akan menjadi perangkat pertama yang menawarkan kustomisasi dan fitur kamera hasil pengembangan bersama Ricoh.
Pengguna nantinya akan merasakan fitur-fitur eksklusif, mulai dari inovasi dalam optik, algoritma warna, hingga tone gambar yang khas.
Antarmuka aplikasi kamera pada ponsel ini juga didesain untuk meniru tampilan dan nuansa kamera seri Ricoh GR, memberikan pengalaman yang lebih autentik bagi para penggemar fotografi.
Baca Juga:
Fitur Fotografi Jalanan yang Diadaptasi
Kamera Realme GT 8 Pro akan mengusung sejumlah filter film fotografi khusus dan lima tone gambar klasik yang berfokus pada street photography, mengadopsi karakteristik yang menjadi ciri khas kamera Ricoh GR.
Pendekatan ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan pengguna yang menginginkan hasil foto yang lebih natural dan merepresentasikan gaya personal, berbeda dengan hasil olahan algoritma yang cenderung seragam.
Dari sisi spesifikasi hardware, Realme GT 8 Pro akan dibekali kamera utama 50 MP dengan sensor Sony LYT-700 dan kamera periscope telephoto 200 MP bersensor Samsung ISOCELL HP5.
Konfigurasi ini menempatkan GT 8 Pro dalam jajaran perangkat dengan kemampuan fotografi yang sangat mumpuni, khususnya untuk segmen flagship.
Kombinasi antara hardware mutakhir dan tuning dari Ricoh diharapkan menghasilkan diferensiasi yang signifikan di pasar yang semakin kompetitif.
Kolaborasi antara produsen smartphone dan merek kamera ternama memang bukan hal baru.
Beberapa tahun terakhir, tren ini semakin menguat sebagai strategi diferensiasi di tengah pasar smartphone yang semakin jenuh.
Setiap brand berusaha menghadirkan nilai tambah melalui pendekatan yang unik dalam hal fotografi, yang menjadi salah satu fitur paling diperhatikan konsumen.
Jadwal Peluncuran dan Strategi Pasar
Realme telah menjadwalkan peluncuran Realme GT 8 Pro dalam waktu dekat di China, sementara rilis secara global akan menyusul pada bulan November mendatang.
“Perjalanan kini mengarah ke tanggal 14 Oktober, saat kemitraan Realme dan Ricoh GR akan menjalani debut resminya, mengawali era baru fotografi jalanan seluler,” tulis Realme dalam pengumuman resminya.
Kehadiran Realme GT 8 Pro dengan kamera hasil kolaborasi Ricoh ini diperkirakan akan semakin memanaskan persaingan di segmen smartphone flagship.
Pendekatan street photography yang diusung bisa menjadi pembeda yang menarik, terutama bagi kalangan muda yang aktif di media sosial dan menginginkan konten visual yang autentik.
Inovasi dalam desain dan fitur kamera terus menjadi daya tarik utama dalam memenangkan persaingan pasar.
Dengan kolaborasi ini, Realme tidak hanya memperkuat posisinya dalam persaingan teknologi kamera smartphone, tetapi juga menunjukkan komitmennya dalam memahami evolusi kebutuhan fotografi pengguna modern.
Langkah strategis ini sekaligus menandai babak baru dalam rivalitas teknologi kamera mobile, dimana autentisitas dan karakter personal menjadi nilai jual yang semakin penting dibanding sekadar angka megapixel.
