Selular.id – HMD Global dikabarkan sedang mempersiapkan kehadiran Nokia 800 Tough generasi kedua, sebagai hasil pertama dari perpanjangan kerja sama lisensi dengan Nokia.
Ponsel tahan banting ini diprediksi mengalami pembaruan kecil, termasuk port USB-C dan sistem operasi KaiOS versi terbaru.
Informasi ini berasal dari tipster terpercaya HMD dan Nokia di platform X, yang mengungkapkan bahwa perusahaan asal Finlandia tersebut tengah mengembangkan penerus Nokia 800 Tough.
Model pertama ponsel ini diluncurkan pada 2019 dengan fokus utama pada ketahanan dan daya tahan.
Setelah enam tahun vakum, generasi kedua Nokia 800 Tough disebut-sebut akan membawa perubahan minimal dibanding pendahulunya.
Menurut bocoran yang beredar, ponsel ini akan mengganti port microUSB lawas dengan USB-C yang lebih modern dan universal. Pembaruan lainnya adalah penggunaan KaiOS 3.1 menggantikan KaiOS 2.5.2 yang sebelumnya digunakan.
Tipster juga membagikan render ponsel yang akan datang, menunjukkan desain yang hampir identik dengan model sebelumnya.
Bagian belakang ponsel tetap menampilkan kamera tunggal yang diapit oleh flash LED di satu sisi dan grille speaker di sisi lainnya.
Mengingat garis keturunan perangkat ini, dapat diperkirakan bahwa Nokia 800 Tough generasi kedua akan mempertahankan sertifikasi ketahanan air dan debu IP68 serta sertifikasi ketahanan MIL-STD-810G, sama seperti model pertama.
Standar ketahanan ini menjadikan ponsel cocok untuk penggunaan dalam kondisi ekstrem.
Spesifikasi dan Perbandingan dengan Generasi Pertama
Sebagai perbandingan, Nokia 800 Tough original yang diluncurkan tahun 2019 dilengkapi dengan layar TFT 2,4 inci, chipset Qualcomm Snapdragon 205, RAM 512MB, dan kamera belakang 2MP.
Ponsel tersebut juga memiliki konektivitas Wi-Fi, Bluetooth 4.1, GPS, serta baterai berkapasitas 2.100mAh.
Dengan spesifikasi yang relatif sederhana namun fokus pada ketahanan, ponsel ini ditujukan untuk pengguna yang membutuhkan perangkat yang andal dalam kondisi lapangan atau lingkungan kerja yang menantang. Teknologi ketahanan pada perangkat mobile terus berkembang, termasuk dalam hal material dan perlindungan layar, seperti yang dapat dilihat dalam perkembangan teknologi Gorilla Glass selama 15 tahun terakhir.
Berdasarkan bocoran yang ada, Nokia 800 Tough generasi kedua tampaknya lebih merupakan penyegaran ringan daripada desain ulang total.
Pendekatan ini konsisten dengan strategi HMD Global yang cenderung mempertahankan desain ikonik sambil memperbarui komponen internal yang diperlukan.
Strategi HMD Global Pasca Perpanjangan Lisensi
Pengembangan Nokia 800 Tough generasi kedua ini menjadi bukti nyata dari komitmen HMD Global setelah memperpanjang perjanjian lisensi dengan Nokia akhir bulan lalu.
Kerja sama ini memungkinkan HMD Global terus memproduksi ponsel dengan merek Nokia, termasuk varian feature phone yang tetap memiliki pangsa pasar tersendiri.
Pasar ponsel tahan banting memang tidak sebesar smartphone konvensional, namun memiliki basis pengguna yang loyal. Pengguna di sektor konstruksi, pertambangan, outdoor activities, dan profesi lapangan lainnya sering mengandalkan perangkat yang dapat bertahan dalam kondisi ekstrem.
Inovasi dalam hal ketahanan perangkat mobile terus menjadi perhatian produsen, tidak hanya pada ponsel tahan banting tetapi juga smartphone mainstream.
Material dan teknologi proteksi seperti Gorilla Glass telah banyak berkontribusi dalam meningkatkan daya tah perangkat terhadap goresan dan benturan.
Hingga saat ini, belum ada informasi resmi mengenai harga dan ketersediaan Nokia 800 Tough generasi kedua.
Namun, mengingat model 2019 diluncurkan dengan harga €110, kemungkinan besar varian baru ini akan hadir dalam kisaran harga yang sama. Hal ini akan membuatnya tetap kompetitif di segmen ponsel tahan banting entry-level.
Kehadiran Nokia 800 Tough generasi kedua menunjukkan bahwa HMD Global tetap berkomitmen memenuhi kebutuhan berbagai segmen pasar, termasuk pengguna yang mengutamakan ketahanan dan keandalan dalam perangkat mobile mereka.
Perkembangan ini juga menandai babak baru dalam kerja sama HMD Global dan Nokia di pasar telekomunikasi global.
