Minggu, 23 November 2025
Selular.ID -

Instagram Uji Coba Reels Default, Konten Video Jadi Dominan

BACA JUGA

Selular.id – Instagram akan menguji coba fitur Reels sebagai tampilan default saat pengguna membuka aplikasi di India dan Korea Selatan mulai Oktober.

Kepala Instagram Adam Mosseri mengungkapkan perubahan ini merupakan bagian dari upaya platform untuk tetap relevan di tengah persaingan ketat dengan TikTok, yang ia sebut sebagai “prioritas utama”.

Mosseri menjelaskan bahwa transformasi Instagram ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk memanfaatkan fitur-fitur paling populer, meskipun berarti menjauh dari feed foto tradisional yang dulu menjadi ciri khas platform.

“Meskipun Instagram dulu dikenal terutama sebagai tempat untuk mengunggah dan menggulir sorotan kehidupan pribadi, jenis berbagi tersebut telah menurun selama bertahun-tahun,” kata Mosseri dalam wawancara.

Kekhawatiran tentang relevansi budaya menjadi pendorong utama perubahan ini.

Mosseri mengungkapkan paranoia kompetitif yang mirip dengan bosnya, CEO Meta Mark Zuckerberg, dalam memastikan Instagram tidak hanya mengandalkan skala besarnya.

“Hasil paling mungkin bagi platform besar seperti kami adalah kami akan menyusut pada akhirnya. Atau mungkin kami tumbuh, tetapi menjadi kurang relevan secara budaya,” ujarnya.

India menjadi pasar uji coba yang strategis bagi Instagram karena TikTok saat ini dilarang di negara tersebut, membuka peluang ekspansi tanpa ancaman dari pesaing utama.

“Sangat mungkin TikTok akan kembali ke India, dan oleh karena itu kami ingin memastikan bahwa kami tidak lengah di salah satu negara terpenting kami,” kata Mosseri tentang uji coba yang akan datang.

Mosseri menekankan pentingnya pasar India bagi pertumbuhan Instagram ke depan.

“India sangat besar dan India masih dalam proses terhubung ke internet,” ujarnya.

Pengguna perlu memilih untuk mengikuti perubahan ke Reels default ini, namun jika umpan balik positif, langkah ini dapat diperluas ke pasar lain.

Algoritma Baru dengan Kontrol Pengguna Lebih Besar

Selain uji coba Reels default, Instagram juga akan meluncurkan pembaruan algoritma yang memungkinkan pengguna memilih topik spesifik yang ingin mereka lihat lebih sering di feed Reels.

Fitur baru ini memungkinkan pengguna masuk ke pengaturan dan mengetikkan minat mereka secara langsung.

Ide pembaruan algoritma ini muncul setelah eksekutif Instagram memperhatikan tren pengguna yang meminta konten spesifik di feed mereka dengan memposting “Dear Algorithm” dan kemudian mencantumkan video yang mereka inginkan.

Pendekatan serupa juga telah diterapkan oleh X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, dengan memungkinkan pengguna mengikuti topik spesifik untuk mempersonalisasi feed mereka.

“Saya menemukan bahwa semakin spesifik Anda, semakin menarik hasilnya,” kata Mosseri tentang fitur baru ini.

Perubahan ini menandai pergeseran dari pendekatan tradisional Meta yang mengandalkan sinyal implisit seperti siapa yang diikuti pengguna, video yang mereka sukai atau bagikan, dan video yang mereka sembunyikan.

Opsi baru yang lebih eksplisit ini dimungkinkan berkat kemajuan dalam kecerdasan buatan.

Model bahasa besar (LLM) Meta kini lebih baik dalam mengidentifikasi dan memberi label pada konten dalam video sehingga rekomendasi dapat lebih spesifik.

Sebagian besar proses memberi label atau mengklasifikasikan video yang dulu memerlukan tinjauan atau pengawasan manusia kini dapat dilakukan secara otomatis.

Mosseri mengakui bahwa beberapa tahun lalu platform tidak akan mampu melakukan pekerjaan yang baik dalam memberi label semacam ini.

Kemajuan teknologi AI memungkinkan personalisasi yang lebih dalam dan akurat bagi pengguna.

Transformasi Menuju Platform Video

Perubahan menuju Reels sebagai default dan algoritma yang lebih personal menandai transformasi besar Instagram dari platform berbagi foto menjadi platform video yang kompetitif.

Pergeseran ini mencerminkan perubahan perilaku pengguna yang semakin menyukai konten video pendek, sekaligus respons terhadap dominasi TikTok di pasar global.

Strategi ini sejalan dengan percepatan transformasi digital yang terjadi di berbagai sektor, termasuk platform media sosial.

Seperti yang terlihat dalam berbagai inisiatif transformasi digital untuk UMKM, adaptasi terhadap perubahan teknologi menjadi kunci bertahan di era digital.

Kesuksesan transformasi bisnis yang dilakukan Telkom menunjukkan pentingnya inovasi berkelanjutan dalam menjaga relevansi di pasar yang terus berubah.

Instagram tampaknya mengambil pelajaran serupa dengan terus beradaptasi terhadap tren dan kebutuhan pengguna.

Uji coba di India dan Korea Selatan akan menjadi penentu apakah strategi Reels default ini akan diterapkan secara global.

Hasil dari eksperimen ini kemungkinan akan mempengaruhi arah pengembangan Instagram di masa depan, terutama dalam menghadapi persaingan dengan TikTok dan platform video pendek lainnya.

Dengan populasi pengguna internet India yang masih terus tumbuh, kesuksesan implementasi Reels default di pasar tersebut dapat membuka peluang pertumbuhan signifikan bagi Instagram. Sementara itu, pasar Korea Selatan yang sudah matang akan memberikan wawasan tentang penerimaan fitur ini di negara dengan penetrasi internet tinggi.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU