Minggu, 23 November 2025
Selular.ID -

Exynos 2600 Kehilangan Keunggulan Efisiensi Karena Modem 5G Terpisah

BACA JUGA

Selular.id – Samsung dikabarkan akan menggunakan modem 5G terpisah untuk chipset Exynos 2600 yang diproduksi dengan proses 2nm GAA. Keputusan ini berpotensi menghilangkan keunggulan efisiensi daya yang dijanjikan teknologi 2nm, membuat Exynos 2600 kalah bersaing dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Dimensity 9500 yang sudah mengintegrasikan modem dalam satu die.

Menurut klaim yang muncul di forum Meeco Korea oleh pengguna ‘Beomkui’, Exynos 2600 tidak akan memiliki modem 5G tertanam dalam desain chipsetnya. Meskipun Samsung telah memulai produksi massal chipset 2nm GAA pertamanya sejak akhir September, tidak ada informasi resmi mengenai solusi modem yang akan dipasangkan dengan SoC flagship ini.

Pendekatan menggunakan modem terpisah sebenarnya bukan hal baru di industri, namun memiliki dampak signifikan terhadap konsumsi daya. Modem yang berdiri sendiri di papan logika smartphone membutuhkan lebih banyak daya untuk beroperasi optimal dan memakan ruang lebih banyak di perangkat yang sudah padat komponen. Hal ini bertolak belakang dengan janji teknologi 2nm GAA yang menawarkan peningkatan performa 12 persen dan pengurangan konsumsi daya hingga 25 persen dibandingkan node 3nm GAA.

Keputusan Samsung ini kontras dengan langkah yang diambil pesaing utamanya. Selama pengumuman Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Dimensity 9500, baik Qualcomm maupun MediaTek menekankan bahwa chipset flagship mereka telah mengintegrasikan modem dalam satu die chipset. Integrasi ini memberikan keuntungan efisiensi yang signifikan, terutama dalam hal konsumsi daya dan penghematan ruang.

Teknologi 2nm GAA sendiri merupakan lompatan signifikan bagi Samsung dalam persaingan foundry chipset. Proses manufaktur ini diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan terhadap lini Exynos setelah berbagai masalah di generasi sebelumnya. Namun tanpa integrasi modem yang optimal, keunggulan proses 2nm mungkin tidak terasa maksimal bagi pengguna akhir.

Apple sebagai pesaing lain juga masih menggunakan modem Qualcomm secara terpisah di papan logika iPhone. Namun perusahaan asal Cupertino tersebut dikabarkan sedang mengembangkan chipset baseband C1 dan C2 untuk iPhone 16e dan iPhone Air, yang mungkin mengindikasikan perubahan strategi di masa depan.

Dampak Terhadap Posisi Pasar

Persaingan chipset flagship tahun depan diprediksi akan sangat ketat. Exynos 2600 diharapkan dapat bersaing dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5, Dimensity 9500, dan A19 Pro. Namun dengan potensi kelemahan di efisiensi daya karena modem terpisah, posisi Exynos 2600 dalam persaingan bisa terancam.

Sebelumnya, hasil benchmark menunjukkan Exynos 2600 unggul dalam tes multi-core dibandingkan A19 Pro, sementara Snapdragon 8 Elite Gen 5 memimpin di single-core. Namun performa benchmark tidak selalu mencerminkan pengalaman penggunaan sehari-hari yang sangat dipengaruhi efisiensi daya.

Masalah efisiensi ini menjadi perhatian khusus mengingat Exynos 2600 diharapkan dapat mengatasi masalah panas yang menghantui chip Samsung sebelumnya. Integrasi yang kurang optimal antara SoC dan modem dapat memicu masalah thermal yang berdampak pada performa berkelanjutan.

Kredibilitas Informasi

Penting untuk dicatat bahwa informasi mengenai modem terpisah ini masih berupa rumor yang belum dikonfirmasi. Sumber informasi berasal dari forum online tanpa verifikasi resmi dari Samsung. Dalam skala penilaian rumor, klaim ini berada di kategori “Questionable” dengan nilai 35 persen, mengindikasikan masih ada kekhawatiran mengenai kredibilitas sumber.

Beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian kredibilitas rumor ini termasuk terbatasnya sumber yang mengonfirmasi (hanya 1 dari 5), pertimbangan teknis yang moderat (2 dari 5), dan waktu kemunculan yang masih perlu diverifikasi (2 dari 5).

Jika Samsung ingin mempertahankan daya saing di pasar chipset flagship, perusahaan perlu mempertimbangkan pendekatan yang sama dengan pesaingnya dengan menawarkan modem 5G dalam die yang sama dengan Exynos 2600. Integrasi yang lebih baik akan memaksimalkan keunggulan teknologi 2nm GAA yang sudah dikembangkan dengan investasi besar.

Persaingan antara Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Exynos 2600 terus memanas seiring mendekati peluncuran resmi. Keputusan final Samsung mengenai desain modem Exynos 2600 akan menentukan posisi chipset ini dalam persaingan ketat melawan Qualcomm dan MediaTek tahun depan.

Industri smartphone global terus memantau perkembangan Exynos 2600, mengingat chipset ini tidak hanya penting untuk produk Samsung sendiri tetapi juga menjadi bukti kemampuan foundry 2nm GAA Samsung yang bisa menarik vendor lain. Keberhasilan atau kegagalan Exynos 2600 akan berdampak pada strategi bisnis Samsung di divisi semiconductor dalam jangka panjang.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU