Jumat, 10 Oktober 2025
Selular.ID -

Dampak Cuitan Elon Musk, Saham Netflix Anjlok Rp400 Triliun

BACA JUGA

Selular.id – Nilai pasar Netflix mengalami penurunan tajam mencapai hampir USD25 miliar atau setara Rp400 triliun dalam sepekan terakhir.

Penurunan drastis ini terjadi setelah Elon Musk menyerukan boikot terhadap layanan streaming tersebut melalui akun X miliknya.

Miliarder Tesla itu mengajak 227 juta pengikutnya untuk membatalkan langganan Netflix dengan alasan konten yang dianggap “terlalu woke”.

Berdasarkan laporan Yahoo Finance, kapitalisasi pasar Netflix merosot dari sekitar USD514 miliar pada 27 September 2025 menjadi USD489 miliar per 3 Oktober 2025.

Penurunan signifikan terjadi sekitar dua hari pasca Elon Musk memulai gerakan boikot Netflix.

Data menunjukkan selama lima hari perdagangan, saham Netflix jatuh sekitar 4,4 persen, sementara saham raksasa teknologi lain seperti Amazon dan Meta justru mengalami kenaikan sekitar 2 persen ke level tertinggi tahun ini.

Melansir Financial Express, penurunan nilai pasar paling tajam terjadi pada 1 Oktober 2025, tepat setelah Musk menulis di platform X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Dalam cuitannya, Musk menyerukan para pengguna untuk “membatalkan Netflix demi kesehatan anak-anakmu”.

Gerakan boikot Elon Musk terhadap Netflix ini menjadi yang terburuk bagi perusahaan sejak awal April 2025 lalu.

Latar Belakang Boikot Netflix

Episode boikot Netflix bermula dari cuitan Musk di platform X yang kini sepenuhnya berada di bawah kendalinya.

Musk menuduh Netflix mendorong “agenda transgender” dalam tayangan anak-anak, khususnya melalui serial animasi Dead End: Paranormal Park yang disutradarai Hamish Steele.

Serial fantasi horor ini pertama kali tayang perdana di Netflix pada tahun 2022 dan berlangsung selama dua musim sebelum dibatalkan pada 2023.

“Cancel Netflix for the health of your kids,” tulis Musk di akun X miliknya yang diikuti oleh jutaan pengguna.

Tak hanya Dead End: Paranormal Park, animasi lain seperti Cocomelon Lane juga menjadi sorotan dalam aksi boikot ini.

Animasi tersebut disebut menampilkan anak laki-laki menggunakan dress wanita dan menari bersama orang tuanya yang merupakan pasangan gay.

Boikot ini juga dikaitkan dengan kritik Charlie Kirk yang dilayangkan terhadap Hamish Steele setelah kematiannya.

Steele sendiri belum memberikan respons resmi mengenai tuduhan ini, meski sempat menulis di akun Threads miliknya dengan mengatakan, “Kayaknya hari ini akan jadi hari yang aneh.”

Sampai saat ini, Netflix juga belum memberikan komentar apa pun mengenai gerakan boikot yang dipicu oleh pemilik Tesla dan SpaceX ini.

Dampak terhadap Pasar Keuangan

Akibat gerakan boikot yang digaungkan melalui platform media sosial, saham Netflix sempat turun hingga 2 persen pada Rabu, 1 Oktober 2025.

Penurunan nilai pasar ini menjadi perhatian serius investor, mengingat Netflix dijadwalkan akan mengumumkan hasil keuangannya pada 21 Oktober 2025 mendatang.

Momen ini diprediksi akan menjadi penentu apakah dampak boikot Elon Musk benar-benar berpengaruh signifikan terhadap kinerja finansial perusahaan.

Analis pasar memantau perkembangan ini dengan cermat, mengingat pengaruh Musk di platform X yang sebelumnya bernama Twitter seringkali memicu gejolak di pasar finansial.

Sebelumnya, berbagai pernyataan Musk di media sosial telah mempengaruhi harga saham beberapa perusahaan teknologi, termasuk Tesla dan Bitcoin.

Kini, Netflix menjadi perusahaan terbaru yang merasakan dampak langsung dari cuitan kontroversial miliarder tersebut.

Netflix, yang telah menjadi raksasa streaming global, kini menghadapi tantangan baru di tengah persaingan ketat dengan layanan streaming lainnya.

Penurunan nilai pasar yang mencapai triliunan rupiah ini menjadi ujian berat bagi manajemen perusahaan dalam menghadapi tekanan dari kampanye media sosial yang digerakkan oleh salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia teknologi.

Perkembangan situasi ini akan terus dipantau oleh investor dan analis pasar, terutama menuju pengumuman hasil keuangan Netflix pada pertengahan Oktober 2025.

Hasil laporan kuartalan tersebut akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai dampak nyata dari gerakan boikot terhadap jumlah subscriber dan pendapatan perusahaan.

Sementara itu, pasar menunggu respons resmi dari Netflix mengenai situasi yang sedang dihadapi perusahaan streaming terkemuka dunia ini.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU