Kamis, 9 Oktober 2025
Selular.ID -

YouTube Music Paywall Lirik, Tiru Kesalahan Spotify?

BACA JUGA

Selular.id – YouTube Music sedang menguji kebijakan baru yang membatasi akses lirik lagu bagi pengguna gratis. Platform streaming musik ini mulai menerapkan batas jumlah kali pengguna dapat melihat lirik sebelum diminta untuk berlangganan YouTube Premium.

Langkah ini mirip dengan yang pernah dilakukan Spotify tahun lalu, yang akhirnya dibatalkan setelah mendapat kritik keras dari pengguna.

Eksperimen ini pertama kali ditemukan oleh pengguna Reddit bernama Xinfinte, yang melihat notifikasi di aplikasi YouTube Music tentang sisa kuota melihat lirik. Aplikasi kemudian menawarkan upgrade ke akun Premium untuk mengakses lirik tanpa batas.

Beberapa pengguna Reddit lainnya menyebutkan bahwa YouTube Music menggunakan layanan pihak ketiga seperti LyricFind dan MusixMatch untuk menyediakan lirik, yang kemungkinan menjadi alasan biaya operasional sehingga platform ingin membatasi akses gratis.

Spotify pernah melakukan langkah serupa pada tahun lalu dengan mempaywall fitur lirik di belakang langganan Premium. Fitur yang sebelumnya gratis tiba-tiba menjadi berbayar, memicu reaksi negatif dari pengguna.

Tekanan dari pengguna akhirnya memaksa Spotify untuk mengembalikan akses lirik secara gratis. YouTube Music seakan tidak belajar dari pengalaman tersebut dan kembali mencoba strategi yang sama.

YouTube Music dan Spotify memang bersaing ketat dalam hal fitur. Spotify Connect dianggap sangat membantu bagi pengguna dengan banyak perangkat, sementara keunggulan YouTube Music terletak pada paket bundling dengan YouTube Premium.

Kedua layanan terus berupaya mengonversi pengguna gratis menjadi berlangganan berbayar. Namun, keputusan mempaywall fitur dasar seperti lirik berisiko memicu kembali kemarahan pengguna.

Meskipun demikian, ada nilai lebih yang ditawarkan YouTube Music melalui YouTube Premium, seperti streaming video tanpa iklan di YouTube dan opsi berbagi keluarga. Hal ini mungkin membuat langganan Premium terasa lebih berharga dibandingkan hanya untuk akses lirik. Namun, apakah pengguna akan menerima kebijakan baru ini masih harus dilihat.

Kebijakan serupa dari Spotify sebelumnya menuai protes besar-besaran. Pengguna gratis merasa kecewa karena fitur yang sebelumnya terbuka tiba-tiba dikunci. Spotify akhirnya mengalah dan mengembalikan akses lirik untuk semua pengguna.

YouTube Music tampaknya tidak mengambil pelajaran dari insiden tersebut, atau mungkin percaya bahwa nilai tambah dari YouTube Premium dapat meredam reaksi negatif.

YouTube terus berinovasi dengan fitur-fitur barunya, termasuk peningkatan dalam hal kecepatan putar video yang lebih bervariasi.

Namun, kebijakan monetisasi seperti ini seringkali menjadi ujian bagi loyalitas pengguna. Sebelumnya, YouTube juga dikenal dengan fitur download video untuk ditonton offline yang eksklusif untuk pengguna Premium.

Dari sisi pendapatan, iklan masih menjadi tulang punggung YouTube. Laporan kuartal I 2025 menunjukkan pendapatan iklan YouTube mencapai $8,93 miliar, menunjukkan betapa pentingnya model bisnis yang berkelanjutan. Namun, menyeimbangkan antara kepuasan pengguna dan monetisasi tetap menjadi tantangan.

Reaksi pengguna terhadap uji coba paywall lirik di YouTube Music masih dalam tahap awal. Jika responsnya sangat negatif, tidak menutup kemungkinan YouTube akan mengikuti jejak Spotify dan membatalkan kebijakan tersebut.

Namun, jika pengguna menerimanya, ini bisa menjadi preseden bagi layanan streaming lainnya untuk menerapkan pembatasan serupa pada fitur-fitur tambahan.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU