Selular.id – Universitas Budi Luhur (UBL) menjalin kerja sama dengan Arasoft Korea Selatan untuk menyelenggarakan pelatihan pembuatan buku digital interaktif berbasis standar global EPUB 3.0.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, pada 21–22 Juli 2025, di kampus utama UBL dengan melibatkan 25 dosen dari berbagai fakultas.
Rektor Universitas Budi Luhur, Prof.Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif ini.
Menurutnya, adaptasi terhadap perkembangan teknologi menjadi kunci dalam mempermudah proses belajar-mengajar.
“Saya sangat mendukung kegiatan penuh manfaat ini,” ujarnya di Jakarta, Rabu (27/8).
Agus optimistis bahwa kerja sama ini akan menghasilkan dosen yang tidak hanya memahami digitalisasi, tetapi juga mampu menciptakan konten digital interaktif bagi mahasiswa.
“Melalui pelatihan ini, para dosen dapat bertransformasi dari pengguna menjadi pencipta konten digital interaktif yang memberi nilai tambah bagi mahasiswa,” tegasnya.
UBL berkomitmen menghadirkan pembelajaran yang modern dan interaktif. Langkah ini dinilai strategis untuk memperkuat kapasitas dosen dalam literasi digital dan inovasi pembelajaran berbasis teknologi.
Selain meningkatkan efektivitas pengajaran, eBook interaktif juga menjadi sarana memperluas akses ilmu pengetahuan bagi mahasiswa lintas jurusan.
Dukungan untuk Transformasi Digital Pendidikan
Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya UBL dalam mendorong transformasi digital di sektor pendidikan.
Sejalan dengan tren global, institusi pendidikan semakin gencar mengadopsi teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Seperti yang terjadi dalam digitalisasi nasional, upaya serupa juga dilakukan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
EPUB 3.0 dipilih sebagai standar karena kemampuannya dalam menyajikan konten yang dinamis dan interaktif.
Format ini mendukung integrasi multimedia, navigasi yang fleksibel, serta kompatibilitas dengan berbagai perangkat.
Dosen-dosen UBL diajak untuk tidak hanya menggunakan teknologi, tetapi juga menjadi produsen konten yang dapat diakses secara luas.
Baca Juga:
Implikasi dan Rencana Ke Depan
Keberhasilan pelatihan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi institusi pendidikan lainnya dalam mengimplementasikan teknologi digital di proses belajar-mengajar.
Langkah UBL sejalan dengan inisiatif lain seperti yang dilakukan BSSN dan Huawei dalam memperkuat ekosistem digital, khususnya untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Selain itu, pengembangan konten digital interaktif juga sejalan dengan upaya penyediaan data berkualitas untuk pelatihan AI, sebagaimana dilakukan Harvard dengan merilis kumpulan data domain publik.
Langkah seperti yang diumumkan Harvard turut mendorong kemajuan dalam pengembangan teknologi pendidikan.
Dengan semakin banyaknya institusi yang terlibat dalam penguatan literasi digital, diharapkan terjadi percepatan transformasi pendidikan di Indonesia.
UBL berencana untuk terus mengembangkan program serupa dan memperluas jangkauan pelatihan kepada lebih banyak dosen dan tenaga pengajar.