Selular.id – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) menyelidiki dugaan masalah pada laptop Chromebook yang didistribusikan ke sejumlah sekolah.
Langkah ini diambil setelah muncul keluhan dari guru dan siswa terkait kinerja perangkat yang dinilai tidak optimal, terutama dalam mendukung proses belajar mengajar jarak jauh.
Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Iwan Syahril, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan dari berbagai daerah.
“Kami sangat serius menangani hal ini. Tim sudah turun ke lapangan untuk memverifikasi langsung kondisi perangkat dan menggali informasi lebih mendalam,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (20/9/2025).
Chromebook yang didistribusikan merupakan bagian dari program digitalisasi sekolah yang dicanangkan pemerintah.
Perangkat ini diharapkan dapat mempermudah akses materi pembelajaran digital, khususnya di daerah yang masih mengalami keterbatasan infrastruktur. Namun, sejumlah pihak mengeluhkan performa perangkat yang lambat dan kendala teknis lain.
Kejagung turut dilibatkan untuk memastikan tidak ada indikasi penyimpangan dalam proses pengadaan. Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejagung, Febrie Adriansyah, menyatakan bahwa penyelidikan akan mencakup aspek hukum dan teknis. “Kami akan mengawal proses ini agar transparan dan akuntabel,” tegasnya.
Dampak pada Proses Belajar Mengajar
Sejumlah guru di daerah melaporkan bahwa Chromebook yang mereka terima sering mengalami hang dan kesulitan menjalankan aplikasi pembelajaran. Beberapa perangkat juga dikeluhkan memiliki masa pakai baterai yang singkat, sehingga mengganggu kelancaran kegiatan belajar, terutama untuk sesi yang memerlukan koneksi internet stabil.
Kendala teknis pada perangkat ini berpotensi menghambat tujuan program digitalisasi sekolah. Apakah Laptop Chromebook Tidak Berfungsi Jika Tidak Ada Internet? Ini Jawabannya, menjadi pertanyaan yang sering diajukan oleh para pengguna. Chromebook memang didesain untuk bekerja optimal dengan koneksi internet, namun seharusnya tetap dapat digunakan secara offline untuk fungsi tertentu.
Selain itu, minimnya pelatihan penggunaan Chromebook bagi guru dan siswa turut memperparah situasi. Banyak tenaga pengajar yang belum sepenuhnya memahami cara memaksimalkan fitur perangkat ini untuk mendukung pembelajaran hybrid.
Baca Juga:
Langkah Penanganan dan Evaluasi
Kemendikbudristek telah membentuk tim khusus untuk mengevaluasi seluruh distribusi Chromebook. Evaluasi tidak hanya mencakup aspek teknis perangkat, tetapi juga kesiapan infrastruktur pendukung seperti koneksi internet di sekolah-sekolah penerima.
Pihak kementerian juga berencana meningkatkan pelatihan bagi guru dalam menggunakan perangkat dan platform digital. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir kendala teknis yang disebabkan oleh faktor human error.
Di sisi lain, Kejagung akan memeriksa proses lelang pengadaan perangkat untuk memastikan tidak terjadi markup harga atau pelanggaran prosedur. Hasil penyelidikan ini akan menjadi acuan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan lebih lanjut, termasuk kemungkinan penggantian perangkat atau perbaikan sistem.
Program digitalisasi sekolah sendiri merupakan bagian dari upaya pemerintah menyiapkan generasi muda menghadapi era digital. Namun, implementasinya harus didukung oleh perangkat yang memadai dan infrastruktur yang stabil. Cara Cek Penggunaan Data di HP Xiaomi dan POCO dengan Mudah bisa menjadi referensi bagi pengguna untuk mengoptimalkan kuota internet yang terbatas.
Kemajuan teknologi juga membawa peluang efisiensi, seperti yang terlihat dalam Hasil Riset Sebut GenAI Mampu Meningkatkan Efisiensi. Namun, penerapannya di dunia pendidikan masih memerlukan penyesuaian dan dukungan penuh dari berbagai pihak.
Kemendikbudristek dan Kejagung berkomitmen menyelesaikan persoalan ini dengan cepat dan transparan. Hasil investigasi diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi program serupa di masa mendatang.