Jumat, 19 September 2025
Selular.ID -

Jumlah Pengguna Seluler Turun, Ternyata Ini Penyebabnya

BACA JUGA

Selular.id – Jumlah pengguna seluler di Indonesia mengalami penurunan pada semester I/2025. Perubahan perilaku masyarakat dalam menggunakan smartphone menjadi penyebab utama, di mana banyak yang beralih dari dua nomor menjadi hanya satu nomor akibat pelemahan daya beli.

Pengamat telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Agung Harsoyo, menyatakan bahwa harga internet yang semakin terjangkau membuat masyarakat lebih loyal terhadap satu operator.

Agung menjelaskan bahwa masyarakat yang sebelumnya menggunakan lebih dari satu nomor atau handphone kini cenderung mempertahankan satu nomor saja. Perubahan perilaku ini mengakibatkan operator seluler menghadapi keseimbangan baru, dengan jumlah kartu aktif yang berkurang dan tingkat perpindahan pelanggan yang menurun.

Menurutnya, kondisi ini justru lebih mendekati realitas di mana satu orang umumnya hanya memiliki satu nomor.

Beberapa operator besar seperti Telkomsel dan Indosat mengalami koreksi jumlah pelanggan. Sebaliknya, XLSmart justru mencatat pertumbuhan signifikan pascamerger, meski jumlah pelanggannya masih di bawah estimasi awal.

Data menunjukkan bahwa meskipun basis pelanggan menurun, trafik data justru meningkat, menunjukkan bahwa pengguna yang tersisa lebih aktif dalam mengonsumsi layanan internet.

Dampak pada Operator Seluler

Indosat, misalnya, mencatat basis pelanggan sebanyak 95,4 juta pada semester I/2025, turun 5,76% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Meski demikian, trafik data perusahaan justru naik 3,6% secara tahunan.

Indosat juga memperluas infrastruktur jaringannya dengan menambah jumlah BTS 4G menjadi 203.000 untuk menangani lonjakan trafik data secara efektif.

Sementara itu, Telkomsel membukukan jumlah pelanggan seluler sebanyak 158,4 juta pada kuartal II/2025, turun 0,9% dibandingkan semester I/2024. Di sisi lain, pelanggan IndiHome justru tumbuh 10% menjadi 10,06 juta.

Telkomsel terus memperluas cakupan jaringan dengan menambah jumlah Base Transceiver Station (BTS) on air menjadi 280.434 unit, naik 0,8% dibandingkan kuartal I/2025. Trafik data Telkomsel juga melonjak 20% secara tahunan menjadi 11,7 juta terabyte (TB).

XLSmart justru mengalami pertumbuhan jumlah pelanggan pada kuartal II/2025, dengan basis pelanggan mencapai 82,6 juta, meningkat sekitar 41% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pertumbuhan terbesar datang dari pelanggan prabayar yang naik 41,8% menjadi 80,7 juta. Trafik data XLSmart juga meningkat signifikan, mencapai 3.817 petabyte (PB) pada kuartal II/2025 dan naik lagi menjadi 6.665 PB pada semester pertama 2025.

Ekspansi Infrastruktur dan Masa Depan Industri

Meskipun jumlah pelanggan menurun, operator seluler tetap fokus pada pengembangan infrastruktur. Telkomsel, misalnya, meningkatkan jumlah BTS menjadi 280.434 unit, sementara XLSmart memiliki total BTS mencapai 209.820 unit pada kuartal II/2025, naik 28% dibandingkan tahun sebelumnya. XLSmart juga mencatat pertumbuhan signifikan pada layanan fixed broadband (FBB), yang melonjak 268% menjadi 1,02 juta pelanggan di kuartal I/2025.

Perubahan perilaku pengguna seluler ini membawa dampak besar bagi industri telekomunikasi. Operator kini harus beradaptasi dengan kondisi di mana jumlah pelanggan mungkin tidak lagi menjadi indikator utama kesuksesan, melainkan tingkat utilisasi layanan dan loyalitas pelanggan. Seperti yang terjadi pada Telkom yang justru mengalami pertumbuhan pelanggan broadband, fokus pada layanan data dan infrastruktur menjadi kunci.

Ke depan, operator seluler perlu terus berinovasi dalam menyediakan layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Meskipun jumlah pelanggan seluler turun, permintaan akan layanan data tetap tinggi. Hal ini sejalan dengan tren di mana operator seluler bisa meningkatkan pendapatan dari layanan digital dan data.

Regulasi juga memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan industri. Seperti yang diungkap dalam penjelasan Telkomsel mengenai skema kuota internet, kepatuhan terhadap regulasi menjadi bagian dari strategi operator dalam menjaga kepercayaan pelanggan.

Dengan demikian, meskipun jumlah pengguna seluler menurun, industri telekomunikasi Indonesia masih memiliki peluang untuk tumbuh melalui inovasi layanan dan penguatan infrastruktur. Perubahan perilaku pengguna justru membuka peluang baru bagi operator untuk lebih fokus pada kualitas layanan dan pengalaman pengguna.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU